Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Melorotnya imbal jasa penjaminan alias IJP yang dikantongi Perum Jamrindo sampai kuartal III lalu ikut berdampak pada laba yang berhasil dikantongi. Tapi penurunan laba diklaim cukup kecil mengingat menantangnya bisnis akibat leletnya realisasi program kredit usaha rakyat (KUR) tahun ini.
Menurut Dirketur Jamkrindo Bakti Prasetyo sepanjang Januari sampai September 2015, Jamkrindo membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 573 miliar. Angka ini susut 2% dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar Rp 585 miliar.
Pos laba bersih juga mengalami penurunan. Dari Rp 471 miliar di triwulan ketiga 2014 menjadi Rp 468 miliar di bulan September lalu.
Untuk menekan dampak dari lambatnya realisasi program KUR, ia menyebut perseroan banyak mengejar bisnis dari penjaminan komersial. Meski marginnya lebih tipis namun coba diakali dengan mencari volume penjaminan semaksimal mungkin. "Jadi dengan kendala dari KUR capaian kita sudah lumayanlah," kata Bakti, Senin (9/11).
Walaupun mengalami penurunan tapi dia bilang target yang dipasang tahun ini masih coba mereka kejar. Di pos laba sebelum pajak misalnya mereka masih memasang target sebesar Rp 830 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News