Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat
Sementara itu, sejumlah BPD gencar menggandeng bank kecil untuk masuk dalam skema KUB. Bank Bjb misalnya, telah mendapatkan kantongi persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menyetorkan modal ke Bank Bengkulu senilai Rp 250 miliar.
Pada tahap awal telah disetorkan Rp 100 miliar dan konsolidasi KUB mulai efektif setelah dapat persetujuan OJK. Direktur Utama Bank Bjb Yuddy Renaldi bilang, konsolidasi KUB tidak akan terbatas hanya dengan Bank Bengkulu.
"Bank Bjb saat ini juga sedang penjajakan dengan BPD lain. Konsolidasi ini akan saling menguntungkan bagi bank yang menjadi inangnya dan bank yang menjadi bagian KUB tersebut," terangnya.
Pada akhir Juli lalu, Direktur Utama Bank Bengkulu Ahmad Irfan menyatakan bahwa penyertaan modal dari Bank Bjb akan mendongkrak modal inti Bank Bengkulu dan mempermudah pengembangan bisnis.
"Baik untuk melakukan transformasi dan akselerasi digitalisasi maupun sinergi perbankan yang dapat meningkatkan efisiensi bagi operasional perbankan," kata Irfan, dikutip dari situs resmi Bank Bengkulu.
Bank Bengkulu juga akan melakukan ekspansi melalui peningkatan layanan teknologi, serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan Bjb University, serta pengembangan produk lainnya yang sebelumnya tidak ada di Bank Bengkulu.
Melalui sinergi tersebut, ke depan jangkau kegiatan usaha Bank Bengkulu menjadi lebih luas. Ia juga berharap akan meningkatnya cakupan layanan Bank Bengkulu sehingga dapat meraih lebih banyak kepercayaan nasabah dan mitra.
Baca Juga: Bank Akan Memulai Persaingan Perebutan Dana, Ini Penyebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News