Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Donny Bima, General Manager Divisi Produk Manajemen BNI mengatakan, penyaluran tersebut sudah mencapai 65% dari alokasi kuota FLPP yang diperoleh perseroan tahun ini.
Menurut Donny, permintaan kebutuhan rumah subsidi masih cukup tinggi. Namun, di tengah masa Covid-19, perseroan harus meningkatkan kehati-hatian dalam memberikan kredit guna menghindari naiknya NPL. "Kami hanya menyalurkan kepada pegawai tetap, ASN, dan pegawai swasta yang tidak terdampak Covid-19," jelasnya.
Baca Juga: Bank Yudha Bhakti (BBYB) bersiap naik kelas menjadi bank BUKU II
Meskipun ada pembatasan aktivitas sosial saat ini, BNI tetap optimis kuota yang didapat tahun ini bisa tersalurkan seluruhnya. Perseroan bakal memaksimlkan penyaluran kredit melalui e-form BNI dan meningkatkan kerjasama dengan developer.
Donny bilang, BNI masih sangat memungkinkan jika mendapat penambahan kuota. Apalagi, PPDPP memang memberikan insentif berupa tambahan kuota bagi bank yang cepat merealisasikan jatahnya.
Adapun BRI Syariah telah menyalurkan 2.659 unit FLPP dengan nilai Rp 710,5 miliar. Sementara kuota yang didapat perseroan tahun ini adalah sebesar 8.700 unit. Bank ini menilai permintaan KPR FLPP masih sangat baik sehingga berkontribusi besar terhadap pertumbuhan pembiayaan konsumer perseroan.
Baca Juga: Genjot KPR di tengah pandemi, BTN luncurkan program Ketupat Beruntung
Di tengah pandemi corona yang terjadi sekarang, BRI Syariah melihat masih ada celah untuk terus tumbuh dengan menyasar masyarakat berpenghasilan tetap. "Meski demikian kami tidak menutup kemungkinan permintaan akan melandai akibat wabah virus corona. Kami akan terus bersinergi dengan BUMN untuk penyaluran pembiayaan," kata Mulyatno Sekretaris Perusahaan BRI Syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News