kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,89   6,14   0.68%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyaluran KPR FLPP di sejumlah bank masih cukup tinggi di tengah pandemi corona


Jumat, 08 Mei 2020 / 19:37 WIB
Penyaluran KPR FLPP di sejumlah bank masih cukup tinggi di tengah pandemi corona
ILUSTRASI. Wwarga memasuki komplek perumahan di Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/5). Penyaluran KPR FLPP di sejumlah bank masih cukup tinggi di tengah pandemi corona. KONTAN/Baihaki/7/5/2020


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembatasan aktivitas sosial di tengah akibat pandemi virus corona (Covid-19) rupanya tidak menghambat penyaluran kredit kepemilikan Rumah (KPR) bersubsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sejumlah bank.

Berdasarkan Data Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR, penyaluran dana FLPP sudah mencapai Rp 4,34 triliun sampai akhir April 2020 dengan total unit 43.064. Adapun anggaran FLPP tahun ini mencapai Rp 11 triliun.

Baca Juga: Karena corona, OCBC NISP bakal pangkas target kredit

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) merupakan penyaluran FLPP tertinggi. Bank pelat merah yang memang berfokus dalam pembiayaan perumahan ini telah mencatatkan penyaluran KPR FLPP senilai Rp 4,04 triliun atau setara 39.994 unit.

Ari Kurniawan, Sekretaris Perusahaan BTN mengatakan, realisasi KPR FLPP tersebut sudah mencapai 99% dari kuota yang didapat perseroan tahun. "Selama masa Covid-19 ini, kami berkomitmen menyalurkan KPR subsidi dengan layanan perbankan banking from home," katanya pada Kontan.co.id, Jumat (8/5).

BTN memaksimalkan penggunaan teknologi seperti portal btnproperti.co.id untuk melakukan proses pengajuan KPR dan BTN mobile banking untuk melakukan layanan transaksi. Sementara proses transaksi dan layan perbankan yang mengharuskan tatap muka tetap difasilitasi sesuai protokol kesehatan yang berlaku di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Apabila ada penambahan kuota yang diberikan pemerintah, Ari mengatakan pihaknya siap menyalurkan lantaran kapasitas perseroan masih memungkinkan untuk itu. Namun, kewenangan penambahan kuota tersebut ada pada PPDPP.

Baca Juga: Gara-gara corona, multifinance bakal review rencana penerbitan surat utang

Sebelumnya, Direktur Utama PPDPP, Arief Sabaruddin mengatakan akan mengevaluasi efektifitas kuota dana FLPP yang telah disebar di seluruh bank pelaksana. Bank yang memiliki kinerja lebih bagus berhak untuk mendapatkan peralihan kuota dari bank yang kinerjanya kurang bagus. "Bulan Juni nanti kami akan melakukan penyesuaian kuota,” ujarnya.

Kinerja penyaluran KPR FLPP PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga cukup gemilang. Sampai Januari-April, bank ini sudah menyalurkan FLPP Rp1,07 triliun dengan 7.910 unit rumah.

Donny Bima, General Manager Divisi Produk Manajemen BNI mengatakan, penyaluran tersebut sudah mencapai 65% dari alokasi kuota FLPP yang diperoleh perseroan tahun ini.

Menurut Donny, permintaan kebutuhan rumah subsidi masih cukup tinggi. Namun, di tengah masa Covid-19, perseroan harus meningkatkan kehati-hatian dalam memberikan kredit guna menghindari naiknya NPL. "Kami hanya menyalurkan kepada pegawai tetap, ASN, dan pegawai swasta yang tidak terdampak Covid-19," jelasnya.

Baca Juga: Bank Yudha Bhakti (BBYB) bersiap naik kelas menjadi bank BUKU II

Meskipun ada pembatasan aktivitas sosial saat ini, BNI tetap optimis kuota yang didapat tahun ini bisa tersalurkan seluruhnya. Perseroan bakal memaksimlkan penyaluran kredit melalui e-form BNI dan meningkatkan kerjasama dengan developer.

Donny bilang, BNI masih sangat memungkinkan jika mendapat penambahan kuota. Apalagi, PPDPP memang memberikan insentif berupa tambahan kuota bagi bank yang cepat merealisasikan jatahnya.

Adapun BRI Syariah telah menyalurkan 2.659 unit FLPP dengan nilai Rp 710,5 miliar. Sementara kuota yang didapat perseroan tahun ini adalah sebesar 8.700 unit. Bank ini menilai permintaan KPR FLPP masih sangat baik sehingga berkontribusi besar terhadap pertumbuhan pembiayaan konsumer perseroan.

Baca Juga: Genjot KPR di tengah pandemi, BTN luncurkan program Ketupat Beruntung

Di tengah pandemi corona yang terjadi sekarang, BRI Syariah melihat masih ada celah untuk terus tumbuh dengan menyasar masyarakat berpenghasilan tetap. "Meski demikian kami tidak menutup kemungkinan permintaan akan melandai akibat wabah virus corona. Kami akan terus bersinergi dengan BUMN untuk penyaluran pembiayaan," kata Mulyatno Sekretaris Perusahaan BRI Syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×