kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyaluran Kredit Bank Jatim Capai Rp 43,54 Triliun Pada Semester I-2022


Selasa, 26 Juli 2022 / 09:38 WIB
Penyaluran Kredit Bank Jatim Capai Rp 43,54 Triliun Pada Semester I-2022
ILUSTRASI. Penyaluran kredit Bank Jatim mencapai Rp 43,54 triliun pada semester I 2022./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pemulihan ekonomi, Bank Jatim secara bertahap mulai meningkatkan performanya. Hal ini terlihat dari pertumbuhan kinerja pada semester I 2022. 

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan, penyaluran kredit Bank Jatim mencapai Rp 43,54 triliun pada semester I 2022. Nilai itu meningkat 2,21% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp 42,59 triliun. 

"Memang secara keseluruhan sedikit melambat, pertama kredit konsumer naik 1,21% masih sedikit. Kemudian komersial hanya tumbuh 0,26% dan SME naik 12,40%," kata Busrul di Jakarta, Senin (25/7). 

Jika dilihat dari kredit konsumer, kata dia, pertumbuhan negatif terjadi pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Kredit komersial juga masih terdampak Covid-19 dan dampaknya masih dirasakan sehingga restrukturisasi kredit di sektor ini masih cukup tinggi. 

Baca Juga: Bank Jatim akan Akuisisi BPD yang Kurang Modal, Siapkan Dana Rp 3 Triliun

Tak hanya itu, kredit di segmen mikro dan ritel juga mengalami pertumbuhan negatif tapi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) justru tumbuh signifikan. Dengan begitu, ia optimistis penyaluran KUR bisa mencapai Rp 2 triliun pada tahun ini. 

Beberapa strategi telah dipersiapkan perusahaan untuk meningkatkan kinerja tahun ini. Di antaranya dengan melakukan perubahan seperti konsolidasi untuk peningkatan kualitas kredit perbaikan indikator kerja (KPI) dan hukuman atau sanksi (reward & punishment). 

Selain itu, perusahaan juga meningkatkan semua lini bisnis sehingga mendukung kinerja perseroan. Salah satunya, dengan mendorong back office menjadi marketing diikuti dengan peningkatan kompensasi mereka. 

Melalui strategi tersebut, diharapkan aset tumbuh di kisaran 2%-3% pada tahun ini. Kemudian diikuti peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) 2%-3% dan kredit tumbuh 4%-5%. 

Seperti diketahui, DPK Bank Jatim naik 16,41% yoy menjadi Rp 94,90 triliun pada Juni 2022. Aset perseroan juga ikut meningkat 14,08% yoy menjadi Rp 108,92 triliun pada periode yang sama. 

Baca Juga: BPD Terus Mencetak Pertumbuhan Laba

Dengan kinerja yang oke, Bank Jatim mampu menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) Gross di level 4,12%. Beban dana (COF) juga turun dari 2,37% pada Juni 2021 menjadi 2,08% pada Juni 2022.  

Untuk tahun ini, Bank Jatim akan menjaga NPL di kisaran 3%. Busrul mengungkapkan, Bank Jatim akan memanfaatkan asuransi kredit, kemudian peningkatan penagihan serta lelang aset untuk menekan NPL.

"Kami punya program lunas dengan keringanan. Artinya, untuk mempermudah nasabah membayar kewajibannya," tutup dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×