Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penyaluran kredit bank milik taipan akhir tahun 2017 cukup kencang lantaran kondisi ekonomi cukup membaik pada tahun lalu. Alhasil, sejumlah bank yang di bawah naungan konglomerat mencatatkan pertumbuhan kredit di atas 10% rata-rata alias dobel digit.
Salah satunya yakni PT Bank Mayapada Internasional Tbk yang sampai akhir tahun lalu membukukan penyaluran kredit sebesar 19,53% berdasarkan laporan keuangan bulanan. Adapun total kredit perseroan ini melonjak dari Rp 47,19 triliun menjadi Rp 56,42 triliun.
Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi mengatakan, tahun ini sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) pihaknya menarget pertumbuhan kredit mencapai 17% hingga 19%.
Artinya, memakai asumsi penyaluran kredit akhir tahun lalu yang mencapai Rp 56,42 triliun pihaknya berharap mampu mencatat realisasi akhir 2018 sebesar Rp 66,01 sampai Rp 67,13 triliun.
"Tahun ini pertumbuhan kredit sesuai RBB kami proyeksikan 17% sampai 19% di sektor-sektor komersial, perdagangan dan industri kecil menengah," kata Haryono kepada Kontan.co.id, Selasa (13/3).
Target tersebut dinilai Hariyono realistis untuk dicapai, lantaran pertumbuhan ekonomi rill yang diproyeksikan oleh Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan berjalan dengan baik.
Melihat hal tersebut, secara otomatis tahun ini volume kredit perbankan bakal lebih luwes bertumbuh. "Kredit bank akan mulai berjalan lebih tinggi lagi volumenya, sepanjang tidak ada lonjakan permintaan yang signifikan," tambahnya.
Catatan saja, sampai Februari 2018, bank milik taipan Dato Sri Tahir ini mencatat realisasi kredit sebesar Rp 58,1 triliun. Bila dibandingkan pencapaian Februari tahun 2017 jumlah tersebut naik sebesar 20,19%.
Tak hanya Bank Maypada, PT Bank Mayora juga optimistis tahun ini pertumbuhan kredit akan ada di atas 15%. Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij menyatakan, bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun lalu, praktis target yang dipatok tidak berubah.
Merujuk laporan keuangan bulan Desember 2017 (belum diaudit), realisasi kredit perseroan mencapai Rp 3,89 triliun alias naik sebanyak 15,24%.
"Tahun ini growth sama sekitar 15% atau di atas proyeksi industri perbankan," kata Irfanto. Adapun bila dirinci ke dalam sektornya, tahun ini bank milik taipan Jogi Hendra Atmadja tersebut masih tetap menyasar sektor perdagangan, makanan dan kemasan dan bisnis ritel.
Selain kredit yang membaik, tahun lalu Bank Mayora mencatat kredit bermasalah atau non performing loan sebesar 2,9%. Untuk tahun 2018 ini, Irfanto menyebut akan menjaga NPL di kisaran level 2%
Kondisi berbeda dialami PT Bank MNC Internasional Tbk yang justru membukukan realisasi kredit negatif tahun lalu. Berdasarkan hitung-hitungan Kontan.co.id, per akhir bulan Desember 2017 (belum diaudit) kredit bank milik Hary Tanoesoedibjo ini turun 11,08% dari Rp 8 triliun pada akhir 2016 menjadi Rp 7,11 triliun tahun lalu.
Meski minus karena permintaan kredit belum membaik tahun lalu, Bank MNC yakin kredit tahun ini bisa di atas 10% sampai 15%. Direktur Utama Bank MNC Benny Purnomo mengatakan beberapa strategi yang disiapkan pihaknya antara lain dengan mempercepat proses kredit serta menjaga relasi yang baik dengan nasabah.
Di sisi lain, ada pula tantangan klasik yang kerap dihadapi oleh bank BUKU I dan II. Antara lain, bank kecil harus bisa menarik nasabah dari bank besar di BUKU III dan IV dengan memberikan bunga (kredit) yang lebih bagus dan bunga simpanan yang lebih tinggi.
"Kami masih fokus di pasar konsumer dengan produk KPR, kartu kredit dan kendaraan bermotor," ujar Benny.
Sementara itu, berdasarkan catatan Kontan.co.id, beberapa bank lain milik taipan yang mencatatkan pertumbuhan positif antara lain PT Bank Nationalnobu Tbk dan PT Bank Sahabat Sampoerna. Sepanjang tahun lalu, Bank Nobu mencatatkan realisasi kredit sebesar Rp 4,88 triliun atau naik 22,26% dari tahun sebelumnya Rp 3,99 triliun.
Sementara Bank Sampoerna membukukan pertumbuhan kredit paling buncit di antara bank milik Taipan lain dengan realisasi 8,04% per akhir Desember 2017. Total kredit yang disalurkan Bank Sampoerna yakni mencapai Rp 6,23 triliun tahun lalu, naik dari Rp 5,77 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News