kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BRI jaga rasio kredit bermasalah konsumer di level 1%


Senin, 12 Maret 2018 / 16:28 WIB
BRI jaga rasio kredit bermasalah konsumer di level 1%
ILUSTRASI. Petugas Melayani Nasabah Bank BRI


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akan terus menjaga rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) kredit konsumer di level yang sangat aman yakni 1%.

Tercatat hingga Desember 2017, NPL BRI kian membaik menjadi 1% gross turun dari tahun sebelumnya sebesar 1,2%. Adapun catatan tersebut berada di bawah rata-rata industri perbankan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tren NPL konsumer menurun menjadi gross 1,58% pada Desember 2017 dari sebelumnya 1,72% di bulan November 2017.

Menanggapi tren tersebut, Direktur Konsumer BRI, Handayani menjelaskan, NPL yang paling penting adalah segmentasi nasabah, kualitas harus bertumbuh dengan segementasi yang baik.

“Di BRI, NPL yang berkontribusi baik ada pada kredit mikro dan konsumer saat ini juga ada perbaikan dari restrukturisasi di kredit korporasi,” jelas Hanny sapaan akrabnya saat ditemui di Jakarta, Senin (12/3).

Menurutnya strategi membaiknya NPL BRI sesuai dengan langkah memperbaiki risk acceptance criteria yang dibuat sepanjang 2017. Hal tersebut tentunya ini berdampak kepada NPL 2018 yang membaik.

“Kita juga memperbaiki collection strategy kita terutama di konsumer banking agar lebih pro akftif melakukan pemberitahuan di depan. Jadi nasabah diingatkan pembayaran agar lebih tepat waktu,” jelas Hanny.

Selain itu, BRI saat ini lebih agresif untuk penetrasi ke payroll costumer dan yang akan memberikan kontribusi NPL lebih baik. Menurutnya. NPL akan dijaga di kisaran 1% pada tahun 2018.

Tercatat di Desember 2017 NPL konsumer tertinggi ada pada kartu kredit sebesar 2,9%, kemudian disusul oleh kredit pemilikan rumah (KPR) di level 2,2%.

Hanny mengungkapkan NPL kartu kredit agak besar karena tahun lalu ada penetrasi ke segmentasi nasabah yang kurang baik namun sudah dilakukan pengaturan ulang dalam model scoring agar kualitas lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×