kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Penyaluran kredit di tahun politik menjadi tantangan


Senin, 07 Januari 2019 / 19:17 WIB
Penyaluran kredit di tahun politik menjadi tantangan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Penyaluran kredit investasi akan menjadi tantangan bagi perbankan. Pasalnya, para investor masih akan mengambil sikap wait and see dalam melakukan ekspansi bisnis di tengah tahun politik.

Itu sebabnya, sebagian bank memilih untuk menargetkan kredit investasi sedikit melambat dibandingkan tahun 2018 dan memilih menggenjot penyaluran kredit di sektor lain. Meskipun sebagian lainnya masih tetap membidik pertumbuhan.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) misalnya hanya menargetkan pertumbuhan kredit investasi 10%-12% tahun ini. Menurut Mahelan Prabantarikso, Direktur BTN, target tersebut akan mengalami perlambatan dari tahun lalu. "Mengingat tahun ini merupakan tahun politik, investor akan lebih mengambil sikap wait and see." katanya pada Kontan.co.id, Senin (7/1).

Oleh karena itu, Bank BTN akan mengambil stratgei untuk fokus menyalurkan pembiayaan investasi di sektor pariwisata. Pasalnya, pemerintah menargetkan sektor itu menjadi penyumbang devisa terbsar tahun ini dimana jumlah wisatawan mancanegara yang dibidik mencapai 20 juta.

Mahelan bilang, pihaknya akan memprioritaskan pembiayaan pembangunan pariwisata seperti untuk pembangunan hotel, rumah makan, dan quest house.

Sementara itu, BTN belum merilis realisasi penyaluran kredit investasi sampai akhir 2018. Hanya saja per November, realisasinya sudah mencapai Rp 6,13 triliun atau tumbuh 14% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 5,38 triliun.

Pertumbuhan penyaluran kredit investasi BTN tersebut masih ditopang oleh sektor pariwisata yang didominasi oleh pengajuan kredit untuk pembangunan hotel, rumah makan, dan guest house. "Dari sisi kualitas kredit, kredit investasi BTN ini mengalami perbaikan dari posisi 8,86% pada November 2017 menjadi 4,22% pada November 2018." jelas Mahelan.

Sementara PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (CCB Indonesia) akan berupaya menjaga pertumbuhan kredit investasi double digit tahun ini sama dengan tahun 2018. "Porsi kredit investasi kami sekitar 55% dari total penyaluran kredit." kata Setiawati Samahita, Direktur CCB Indonesia.

Dalam penyaluran kredit investasi, CCB Indonesia masih akan fokus di sektor infrastruktur dan energi. Sekitar 85% pembiayaan investasi yang disalurkan bank ini memang ada di sektor tersebut.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Jan Hendra mengatakan akan mencermati kondisi ekonomi ke depan dalam menetapkan target. Sebab, pertumbuhan portofolio kredit investasi akan dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi. "Tetapi strategi BCA akan terus mempererat hubungan dengan nasabah korporasi, komersial, dan UKM dalam menggali kebutuhan penyaluran kredit investasi. kata Jan

Hingga Oktober 2018, BCA sudah menyalurkan kredit investasi sebesar Rp 126 triliun. angka tersebut tumbuh 20% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara berdasarkan data uang beredar Bank Indonesia (BI), kredit investasi pada November 2018 tercatat melambat dari 13,1% atau Rp 1.275,3 triliun menjadi 9,4% Rp 1.258,6 triliun, terutama disebabkan pada sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR), serta pertanian, perternakan, kehutanan, dan perikanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×