kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penyaluran kredit lesu, bank perbesar fee based income melalui digital banking


Jumat, 04 Desember 2020 / 14:45 WIB
Penyaluran kredit lesu, bank perbesar fee based income melalui digital banking
ILUSTRASI. Penggunaan aplikasi perbankan digital.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Tren suku bunga semakin menurun. Terlebih Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menurunkan bunga penjaminan. Hampir pasti margin bank alias net interest margin (NIM) semakin melorot
'
Maka, industri perbankan semakin agresif mengais pendapatan non bunga alias fee based income. Di sisi lain, pandemi menyebabkan masyarakat menghindari sentuhan. Nah, keduanya bertemu dalam satu tema besar: digital banking.

Itu sebabnya, PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) akan bertransformasi menjadi bank digital, sejalan dengan arahan dari Grup Lippo selaku pemilik saham. Bank ini tengah mempersiapkan aplikasi mobile banking baru untuk mendukung rencana transformasi itu. 

Chief Executive Officer (CEO) Lippo Karawaci, John Riady mengatakan, pertimbangan mengarahkan Bank NOBU jadi bank digital, untuk menekan cost serta lebih mudah menjangkau nasabah. engan menjadi bank digital, Bank Nobu tidak lagi  memerlukan cabang yang banyak. 

Apalagi tren yang berkembang saat ini memang sudah mengarah ke ranah digital. "Kita juga lihat sekarang sudah jarang orang mengunjungi bank, karena ada layanan digital," ujar John, Selasa (1/12).

Bank besar tentu tak mau kalah. BankCentral Asia (BCA) misalnya telah mempersiapkan Bank Digital BCA. Ini merupakan transformasi PT Bank Royal Indonesia yang diakuisisi BCA tahun lalu. Ini merupakan strategi BCA untuk melakukan penetrasi di segmen digital. Kelak, Bank BCA Digital BCA bakal menyalurkan kredit di segmen ritel, dan UMKM yang selama ini tak jadi fokus BCA.

Sementara Bank Mandiri memiliki platform yang disebut neobank:  Mandiri Online, Menurut Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans, saat ini untuk membuka rekening, masyarakat tidak perlu lagi pergi ke kantor cabang untuk membuat rekening baru. “ Lewat platform Mandiri Online, masyarakat juga bisa mengatur keuangannya melalui penempatan dana untuk tabungan, deposito, bertransaksi, hingga memonitor kredit serta mengelola cicilan kartu kredit,” kata Rico, dalam siaran pers yang diterima Kontan.co,id, Kamis (3/12). 

Gampangnya, neobank dalah  financial technology (fintech) tapi dengan badan usaha perbankan. Secara fitur tak kalah dengan fintech.  Secara regulasi, mengikuti aturan perbankan. Neobank juga mendapatkan akses open banking. Mandiri mempersiapkan   Mandiri Application Programming Interface (API).  Dengan adanya layanan ini, kerja sama melalui platform digital mitra baik e-commerce, fintech, start-up, dan korporasi lain akan semakin mudah dilakukan. 

Di sisi lain, fee based income bank diharapkan meningkat di tengah lesunya penyaluran  kredit. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×