kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.445   1,00   0,01%
  • IDX 7.886   84,28   1,08%
  • KOMPAS100 1.105   15,66   1,44%
  • LQ45 799   5,45   0,69%
  • ISSI 270   3,79   1,42%
  • IDX30 414   3,13   0,76%
  • IDXHIDIV20 481   3,65   0,76%
  • IDX80 121   0,81   0,67%
  • IDXV30 133   1,45   1,10%
  • IDXQ30 134   1,23   0,93%

Penyaluran Kredit Manufaktur BCA Capai Rp 205,2 Triliun per Juni 2025


Rabu, 03 September 2025 / 19:47 WIB
Penyaluran Kredit Manufaktur BCA Capai Rp 205,2 Triliun per Juni 2025
ILUSTRASI. Nasabah menunggu di kantor cabang Bank BCA, Jakarta (11/10/2024). PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit ke sektor manufaktur sebesar dua digit. Hal ini terjadi di tengah kondisi industri manufaktur yang sempat melesu di paruh pertama tahun 2025. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit ke sektor manufaktur sebesar dua digit. Hal ini terjadi di tengah kondisi industri manufaktur yang sempat melesu di paruh pertama tahun 2025.

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn bilang bahwa BCA senantiasa menyalurkan kredit ke berbagai sektor sesuai permintaan. Perseroan telah menyalurkan kredit ke sektor manufaktur sebesar Rp 205,2 triliun per Juni 2025, atau tumbuh 13% secara tahunan (YoY). 

“BCA berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi nasional salah satunya dengan mendorong penyaluran kredit secara pruden. Pada prinsipnya, tren penyaluran kredit sejalan dengan kondisi perekonomian nasional,” kata Hera kepada Kontan, Rabu (3/9/2025). 

Baca Juga: BCA Salurkan Kredit Modal Kerja Rp 431 Triliun di Semester-I 2025

Terakhir, Hera menegaskan bahwa BCA terus mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam memberikan kredit, dengan mempertimbangkan kebutuhan pembiayaan berdasarkan aktivitas usaha debitur dan terus mengawasi penggunaan kredit yang diberikan.

Seperti yang diketahui, lima bulan terakhir berturut-turut Purchasing ManagersIndex (PMI) Manufaktur Indonesia terus saja mengalami kontraksi. Hal ini menandakan kondisi industri manufaktur di Indonesia sedang melemah.

Namun, di bulan Agustus 2025 ini tampaknya sektor manufaktur mulai menggeliat lagi. PMI Manufaktur Indonesia meningkat ke level 51,5, atau naik 2,3 poin dari bulan Juli yang berada di level 49,2. Peningkatan ini mengembalikan posisi ke fase ekspansi setelah lima bulan lalu terus mengalami kontraksi.

Selanjutnya: Kenapa Sunscreen Menggumpal? Ini 6 Penyebab Sunscreen Pilling yang Harus Diketahui

Menarik Dibaca: Kenapa Sunscreen Menggumpal? Ini 6 Penyebab Sunscreen Pilling yang Harus Diketahui

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×