CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.509.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.905   -55,00   -0,35%
  • IDX 7.047   -67,28   -0,95%
  • KOMPAS100 1.072   -14,11   -1,30%
  • LQ45 844   -12,96   -1,51%
  • ISSI 217   -0,77   -0,35%
  • IDX30 431   -7,34   -1,67%
  • IDXHIDIV20 519   -7,43   -1,41%
  • IDX80 123   -1,72   -1,38%
  • IDXV30 127   0,06   0,05%
  • IDXQ30 144   -1,74   -1,19%

Penyaluran Kredit Perbankan di Sektor Konstruksi Terus Turun, Cermati Penyebabnya


Senin, 02 Desember 2024 / 20:36 WIB
Penyaluran Kredit Perbankan di Sektor Konstruksi Terus Turun, Cermati Penyebabnya
ILUSTRASI. Teller menghitung uang di Bank Mega, Jakarta (12/3/2024). Penyaluran kredit perbankan di sektor konstruksi tengah dalam tren perlambatan, setelah sebelumnya terkontraksi sejak awal tahun 2024.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan di sektor konstruksi  tengah dalam tren perlambatan, setelah sebelumnya terkontraksi sejak awal tahun 2024. 

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), penyaluran kredit konstruksi hanya tumbuh 0,2% secara tahunan (year on year/yoy) per Oktober 2024 dengan nilai kredit mencapai Rp 393,3 triliun, lebih rendah dari pertumbuhan bulan September yang sebesar 1,2% yoy dengan nilai kredit Rp 402,3 triliun. 

Sejumlah bankir tanah air juga membenarkan adanya penurunan kredit konstruksi, hal ini lantaran mayoritas proyek pembangunan infrastruktur nasional tidak bergantung pada pinjaman perbankan. Di sisi lain pihak swasta terutama emiten konstruksi juga lebih memilih memakai modalnya dalam melakukan ekspansi usahanya.

Baca Juga: Industri Logam Pendukung Sektor Konstruksi Perluas Pasar Ekspor

Direktur Utama PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB), Yuddy Renaldi menyatakan, kredit khususnya jika dilihat dari sektor ekonominya, memang sejalan dengan industri sektor konstruksi mengalami perlambatan.

"Di akhir tahun sektor ini cenderung melambat di BPD, apalagi terkait dengan pekerjaan yang dibiayai oleh APBN/APBD dimana akhir tahun anggaran seluruh pekerjaan harus sudah selesai termasuk pembayarannya," ungkap Yuddy kepada Kontan, Senin (2/12). 

Yuddy menyebut, di BJB sendiri jika dibandingkan dengan tahun lalu perlambatannya sudah mencapai 1,8% yoy. Sedangkan dari komposisinya, kredit BJB pada sektor ini sebesar 27,4% dari total kredit yang disalurkan bank.

Di sisi lain, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) selaku bank yang berfokus pada sektor properti dan perumahan juga mencatatkan penurunan kredit pada sektor ini. 

Baca Juga: Dolar AS Perkasa, Sektor Konstruksi dan Infrastruktur Terkulai

Corporate Secretary BTN, Ramon Armando menyatakan, penyaluran kredit konstruksi BTN mencapai Rp 18,27 triliun per September 2024, menurun 5,1% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

"Penurunan ini karena BTN tengah melakukan reprofiling terhadap portofolio kredit konstruksinya, agar lebih berfokus kepada rumah tapak (landed house) dan proyek perumahan high-rise atau hunian vertikal dengan konsep transit oriented development (TOD)," ungkap Ramon kepada Kontan, Senin (2/12).

Meski begitu, Ramon mengaku pihaknya tetap optimistis pada pertumbuhan kredit konstruksi ke depannya akan lebih baik seiring dengan upaya pemerintah membangun perumahan secara masif melalui Program 3 Juta Rumah. 

Hal ini seiring dengan upaya pemerintah dengan memberikan akses hunian yang lebih mudah dan murah kepada masyarakat, permintaan untuk kredit perumahan juga akan meningkat, sehingga developer akan bergerak membangun proyeknya dan membutuhkan dukungan pembiayaan berupa kredit konstruksi.

Sementara itu, EVP Corporate Communication and Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Hera F Haryn menyatakan, penyaluran kredit ke sektor konstruksi masih bertumbuh sekitar 6% yoy per September 2024, dengan porsi penyaluran kredit mencapai 4,1% dari total kredit BCA.

Baca Juga: Bank BCA Telah Menyalurkan Kredit ke Sektor Manufaktur Senilai Rp 181,5 Triliun

Hera mengaku pihaknya optimistis dapat menjaga pertumbuhan kredit berkualitas secara berkelanjutan, dengan terus mengoptimalkan penyaluran kredit ke sektor konstruksi.

"Adapun sektor ini akan tumbuh kembali di awal tahun sejalan dengan berjalan nya kembali belanja pemerintah juga proyek-proyek swasta," ungkap Hera kepada Kontan, Senin (2/12).

Selanjutnya: Solar Gard Resmi Membuka Outlet PPF ke-3 di South Jakarta, Nikmati Promo Eksklusif!

Menarik Dibaca: Cara Melihat Spotify Wrapped 2024 untuk Mengetahui Playlist Selama 1 Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×