kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Penyaluran Kredit UMKM Bank Mandiri Tembus Rp 115,97 Triliun Hingga Februari 2023


Rabu, 12 April 2023 / 13:18 WIB
Penyaluran Kredit UMKM Bank Mandiri Tembus Rp 115,97 Triliun Hingga Februari 2023
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang Bank Mandiri di Jakarta, Selasa (21/2/2023). Penyaluran Kredit UMKM Bank Mandiri Tembus Rp 115,97 Triliun Hingga Februari 2023.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) secara konsisten mendorong penyaluran kredit sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Ini tercermin dari jumlah penyaluran yang meningkat di awal tahun 2023.

Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha mengatakan bahwa hingga akhir Februari 2023 realisasi kredit UMKM Bank Mandiri secara bank only telah menembus Rp 115,97 triliun, meningkat 10% dari posisi tahun sebelumnya.

“Dari jumlah tersebut, pertumbuhan tersebut terjadi pada sektor usaha mikro dengan realisasi mencapai Rp 69,7 triliun per Februari 2023. Tumbuh lebih dari 3,6 kali lipat bila dibandingkan posisi Februari 2022,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (12/4).

Baca Juga: Gandeng Volta, Bank Mandiri Hadirkan Fasilitas Pembelian Motor Listrik di Livin'

Rudi mengungkapkan, untuk mendorong penyaluran kredit UMKM, pihaknya memiliki berbagai strategi yang terus diterapkan secara ekspansif selama beberapa waktu terakhir.

“Strategi tersebut mencakup melalui pemetaan atau segmentasi pasar calon debitur khususnya pelaku UMKM. Termasuk melakukan pemetaan risiko dengan memeriksa profil usaha, kemampuan bisnis, dan kondisi keuangan calon debitur,” ungkapnya.

Dalam melakukan pemetaan tersebut, lanjut Rudi, perseroan juga menerapkan kredit scoring yang mengacu pada risk appetite. Dikatakannya, ini dilakukan untuk meminimalkan risiko kredit yang mungkin timbul di kemudian hari.

“Bank Mandiri juga mengadakan program pelatihan dan pendampingan untuk membantu usaha rakyat meningkatkan literasi keuangan. Hal ini dilakukan agar usaha rakyat dapat memahami pentingnya manajemen keuangan yang baik dan dapat mengelola keuangan usaha dengan lebih baik,” terangnya.

Baca Juga: Dana Asing Banjiri Pasar Saham Indonesia, Ini Pendorongnya

Lebih lanjut, Rudi menambahkan, pihaknya juga terus meningkatkan akses layanan keuangan bagi usaha rakyat.

“Hal ini dilakukan dengan mengoptimalkan keberadaan jaringan Cabang dan Mandiri Agent, menyediakan layanan digital, dan kerjasama dengan nasabah/debitur wholesale untuk menyalurkan KUR kepada mitra binaan atau value chainnya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×