kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penyaluran KUR oleh perusahaan pembiayaan belum optimal


Selasa, 23 Januari 2018 / 15:34 WIB
Penyaluran KUR oleh perusahaan pembiayaan belum optimal
ILUSTRASI. Kredit FIF Spektra


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perusahaan multifinance masih terhambat. Salah satunya adalah belum terintegrasinya industri multifinance dengan pemerintah. Padahal, potensi penyaluran KUR dinilai tinggi.

Dari segi jumlah penyaluran, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan per November kemarin, industri pembiayaan sudah menyalurkan Rp 4,9 triliun untuk sektor ekonomi kreatif dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Kalau bicara KUR kan mirip dengan UMKM," kata Wiratno saat dihubungi Kontan.co.id belum lama ini.

Selain itu, hambatan lainnya yang dialami industri pembiayaan adalah terbatasnya sumber dana. Wiratno mengatakan, sumber pendanaan yang berasal dari perbankan masih terbatas untuk disalurkan pada KUR.

Dia menambahkan, sampai saat ini pihaknya masih terus berkomunikasi dengan pihak perbankan. Tujuannya tidak lain agar perusahaan pembiayaan bisa ikut melakukan penyaluran pada sektor UMKM melalui KUR. Adapun pihak yang kini sedang dikomunikasikan yakni Perhimpunan Bank Nasional atau Perbanas. "Tapi belum ada jadwal," sebut Wiratno.

Adanya hambatan yang dijelaskan Wiratno juga senada oleh Presiden Direktur FIF Spektra, Ardian Prasetya. Integrasi sistem perusahaannya dengan pihak regulator untuk penyampaian data dan akses data masih memiliki kendala.

"Sistem ini sedikit banyak menghambat jalannya KUR FIF," kata Ardian saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (23/1).

Kendala teknis itu membuat FIF Spektra belum menyalurkan KUR di 2017. Padahal, di tahun sebelumnya FIF Spektra telah menargetkan penyaluran untuk KUR senilai Rp 50 miliar.

Oleh karenanya, di tahun ini FIF Spektra masih menetapkan target yang sama. Angka Rp 50 miliar memang diakui Ardian kecil untuk KUR. Tapi Ardian menegaskan, angka tersebut merupakan model pembelajaran dan penanganan pihaknya terhadap penyaluran KUR. "Kita belum pernah melakukan proses KUR," katanya.

"Di samping secara bisnis untuk memberikan produk yang tepat bagi konsumen, menambah varian produk bagi perusahaan, dan sebagai bagian support bagi pemerintah untuk perluasan KUR," tambah Ardian.

Tahun lalu, ada empat perusahaan multifinance yang bisa menyalurkan KUR, yaitu Adira Finance, Mega Sentra Finance, BCA Finance, dan FIF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×