kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   18,00   0,11%
  • IDX 7.487   7,88   0,11%
  • KOMPAS100 1.159   4,22   0,37%
  • LQ45 919   5,86   0,64%
  • ISSI 226   -0,48   -0,21%
  • IDX30 474   3,57   0,76%
  • IDXHIDIV20 571   3,72   0,66%
  • IDX80 132   0,67   0,51%
  • IDXV30 140   1,16   0,83%
  • IDXQ30 158   0,67   0,43%

Penyaluran Pembiayaan Kendaraan Listrik Catat Tren Positif hingga September 2024


Senin, 04 November 2024 / 18:19 WIB
Penyaluran Pembiayaan Kendaraan Listrik Catat Tren Positif hingga September 2024
ILUSTRASI. Pembiayaan kendaraan listrik semakin dilirik perusahaan pembiayaan atau multifinance, mencatatkan tren yang positif hingga September 2024../pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/19/06/2024.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan kendaraan listrik semakin dilirik perusahaan pembiayaan atau multifinance. Penyaluran pembiayaan kendaraan listrik pun mencatatkan tren yang positif hingga September 2024.

PT Mandiri Utama Finance (MUF) misalnya, membukukan pembiayaan kendaraan listrik electric vehicle (EV) ataupun mobil hybrid mencapai Rp 682 miliar. Angka ini tumbuh 368% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 145 miliar.

"Pembiayaan kendaraan listrik pada periode tersebut berkontribusi sebesar 4,3% dari total pembiayaan MUF, dan angka itu lebih besar dari periode yang sama tahun lalu sebesar 3%." ujar Direktur Utama MUF, Stanley Setia Atmadja kepada KONTAN, Senin (4/11).

Baca Juga: Perusahaan Multifinance Catat Pertumbuhan Piutang Pembiayaan pada Kuartal III-2024

Stanley mengatakan bahwa MUF menargetkan porsi pembiayaan kendaraan listrik dapat mencapai 5% dari total keseluruhan pembiayaan di sepanjang tahun ini.

"Adapun pembiayaan kendaraan listrik hingga September 2024 ini, masih didominasi oleh segmen mobil listrik," kata dia, 

Lebih lanjut, Stanley menyebutkan tantangan utama dalam menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik yaitu, ketersediaan infrastruktur pengisian daya dan harga jual kembali yang belum pasti, sehingga masih ada keraguan di masyarakat untuk memiliki kendaraan listrik.

Meski begitu, ia melihat pembiayaan kendaraan listrik (EV) sebagai sektor yang prospektif. Hal ini didorong oleh kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, dukungan pemerintah berupa insentif, serta peluncuran produk-produk kendaraan listrik yang semakin beragam.

"Kami berkomitmen mendukung pemerintah untuk mencapai net zero emission tahun 2060 dengan melakukan beberapa strategi seperti meningkatkan pembiayaan kendaraan listrik diantaranya yakni, dengan terus melakukan inovasi terhadap produk pembiayaan kendaraan listrik yang disesuaikan dengan pasar," imbuhnya.

Tak hanya itu, Stanley mengatakan bahwa MUF juga secara proaktif terlibat untuk mendorong peningkatan public awareness terhadap penggunaan kendaraan listrik, termasuk menyediakan informasi produk otomotif melalui kanal digital perusahaan yaitu, MUF Online Auto Show (MOAS).

Baca Juga: Sejumlah Bank Menggenjot Kredit ESG di Kuartal III-2024, Siapa Jawaranya?

Ditambah, MUF terus mendorong penyaluran pembiayaan kendaraan listrik. Caranya, memperluas kerja sama dengan Agen Pemegang Merek (APM). Bahkan, perusahaan juga gencar mempromosikan kendaraan listrik melalui berbagai kanal komunikasi dengan memberikan promo yang menarik.

"Kami juga selalu menghadirkan kendaraan listrik dalam berbagai event, termasuk pameran otomotif MUF Auto Fest yang diselenggarakan di berbagai kota besar Indonesia," kata Stanley.

Selaras dengan hal ini, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) juga mencatatkan tren yang positif pada penyaluran pembiayaan kendaraan listrik.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan bahwa hal ini tercermin dari total penyaluran pembiayaan perusahaan untuk kendaraan ramah lingkungan hingga September 2024, di mana telah berkontribusi sebanyak 7% dari total keseluruhan penyaluran pembiayaan di CNAF yang mencapai Rp 7,08 triliun.

Ristiawan menyebutkan, sampai dengan September 2024, total penyaluran pembiayaan kendaraan ramah lingkungan di CNAF mencapai Rp 497,39 miliar atau tumbuh sebesar 159%, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp191,72 miliar.

"Dari total penyaluran pembiayaan tersebut, kendaraan ramah lingkungan baru mengambil porsi sebesar 80% (Rp399,34 miliar) dan kendaraan ramah lingkungan bekas sebesar 19,7% (Rp 98 miliar)," kata dia kepada KONTAN, Senin (4/11).   

Baca Juga: Multifinance Mengejar Target Kredit Di Akhir Tahun

Ristiawan melihat prospek kendaraan ramah lingkungan atau kendaraan listrik masih diminati masyarakat. Hal ini didukung dengan banyaknya merek-merek baru asal Tiongkok saat ini yang tengah meramaikan pasar Indonesia, sehingga memberikan banyak pilihan bagi masyarakat untuk mendapatkan mobil ramah lingkungan dengan harga yang kompetitif serta kualitas yang tak kalah bagusnya.

"Serta, infrastruktur untuk kendaraan ramah lingkungan juga mulai membaik, seperti stasiun pengisian kendaraan listrik umum, sparepart dan service sudah berjalan dan bertambah banyak," imbuhnya,

Untuk itu, dia mengatakan bahwa di tahun 2024, CNAF menargetkan penyaluran pembiayaan kendaraan ramah lingkungan atau EV senilai Rp 400 miliar.

"Dan kabar baiknya, perusahaan telah melampaui target sebesar 124%,  dari target yang telah ditetapkan. Dengan demikian CNAF tetap optimis akan menutup tahun 2024 dengan memberikan penyaluran pembiayaan kendaraan ramah lingkungan yang lebih banyak lagi," tandasnya. 

Selanjutnya: Rekomendasi Saham Teknikal MEDC, UNTR, ADRO untuk Perdagangan Selasa (5/11)

Menarik Dibaca: Robert Kiyosaki Sebut Keruntuhan Perbankan AS Dimulai, Pasar Ini bakal Ikutan Runtuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×