Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penurunan jumlah masyarakat ekonomi kelas menengah di Indonesia tengah menjadi sorotan. Namun, sejumlah multifinance mencatatkan kenaikan jumlah penyaluran pembiayaan kendaraan.
Berdasarkan data badan pusat statistik (BPS), populasi kelas menengah turun hampir 10 juta jiwa dari 57 juta menjadi 47 juta jiwa pada 2019-2024.
Sementara itu, data terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan perusahaan multifinance sebesar Rp 492,17 triliun pada Juni 2024. Nilai piutang pembiayaan pada Juni 2024 itu tumbuh 10,72% year on year (YoY).
Di tengah menurunnya tren populasi kelas menengah ini, perusahaan multifinance Mandiri Utama Finance (MUF) menyebut penyaluran pembiayaan yang saat ini mengalami kenaikan permintaan adalah pembiayaan mobil.
Baca Juga: Adira Finance Targetkan Pembiayaan Kendaraan Listrik Capai Dua Kali Lipat pada 2024
Sampai dengan Juli 2024, penyaluran pembiayaan mobil MUF secara keseluruhan tercatat sebesar Rp 10,3 triliun atau tumbuh 12,7% secara tahunan atau year on year (YoY).
Direktur Utama MUF, Stanley Setia Atmadja menjelaskan, secara unit pembiayaan mobil perusahaan tercatat sebanyak 60.135 unit, angka tersebut tumbuh 6,2% jika dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 56.629 unit.
Jika ditilik lebih lanjut, penyaluran pembiayaan yang mencatat angka paling tinggi di MUF adalah pembiayaan untuk segmen mobil baru. Nilai itu meningkat sebanyak 29,5% atau mencapai Rp 5,7 triliun secara YoY.
Sementara secara unit, pembiayaan mobil baru MUF tercatat sebanyak 25.670 unit, atau tumbuh 24,3% jika dibandingkan tahun lalu yang sebesar 20.648 unit.
"Pembiayaan untuk kendaraan roda dua memiliki Net Interest Margin (NIM) tertinggi, sehingga margin keuntungannya merupakan yang tertinggi," kata Stanley kepada Kontan, Senin (2/9).
Adapun MUF menerapkan sejumlah strategi disaat terjadi penurunan daya beli kelas menengah ini, salah satunya melakukan inovasi produk pembiayaan dengan disesuaikan dengan perkembangan pasar.
Selain itu, MUF juga menyediakan program promo tematik setiap bulannya yang menarik bagi konsumen dan menghadirkan program MUF Millenials yang menyediakan fasilitas cicilan yang lebih terjangkau dan tenor yang lebih panjang, dikhususkan untuk konsumen berusia 21 s.d. 40 tahun.
PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) yang memiliki fokus pada pembiayaan roda empat dengan segmen mobil baru, mobil bekas dan refinancing juga menyampaikan adanya peningkatan penyaluran pembiayaan baru sebesar 19% secara YoY pada Juli 2024.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan, penyaluran pembiayaan baru perusahaan tercatat senilai Rp 5,44 triliun. Jika dilihat dari sisi jumlah unitnya, tumbuh sebesar 8% dari 21,154 unit di Juli 2023 menjadi 22,922 unit di Juli 2024.
"Pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru sampai dengan bulan Juli tahun 2024 ditopang oleh dua segmen yaitu penyaluran pembiayaan mobil baru dan penyaluran pembiayaan mobil bekas," kata Ristiawan kepada Kontan, Senin (2/9).
Pembiayaan mobil baru CNAF tumbuh 17% dari angka Rp 1,15 triliun di bulan Juli 2023 menjadi Rp 1,35 triliun di bulan Juli 2024.
Sementara penyaluran pembiayaan mobil bekas tumbuh 70% dari Rp 2,02 triliun di bulan Juli 2023 menjadi Rp 3,44 triliun di bulan Juli 2024.
Ristiawan bilang, penyaluran pembiayaan refinancing atau fasilitas dana tetap menjadi pilihan lain konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Sampai dengan bulan Juli 2024 ini, pembiayaan fasilitas dana telah mencapai Rp 646,5 milyar.
Sampai akhir tahun ini, CNAF optimistis menargetkan total penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 9 triliun. Adapun strategi CNAF dalam mendongkrak kinerja di tahun 2024 salah satunya adalah dengan mengembangkan digitalisasi yang membuat transaksi menjadi semakin mudah, aman, efisien, dan terjangkau.
Serta memberikan suku bunga dengan metode Risk Based Pricing atau penetapan suku bunga yang disesuaikan dengan profil risiko nasabah dan juga terus bersinergi dengan induk usaha untuk menjaring nasabahnya dengan terus mengembangkan program referral.
Baca Juga: Produksi Mobil Thailand Turun 16,6% di Juli 2024 karena Penjualan Domestik Melandai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News