kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.521.000   11.000   0,73%
  • USD/IDR 15.656   -53,00   -0,34%
  • IDX 7.788   -1,42   -0,02%
  • KOMPAS100 1.207   0,14   0,01%
  • LQ45 955   0,37   0,04%
  • ISSI 235   -0,75   -0,32%
  • IDX30 493   0,55   0,11%
  • IDXHIDIV20 587   -1,48   -0,25%
  • IDX80 137   -0,05   -0,03%
  • IDXV30 143   -0,04   -0,03%
  • IDXQ30 163   -0,09   -0,06%

Penyaluran Pinjaman Meningkat di Kuartal III, Akseleran Fokus pada Sektor Produktif


Rabu, 23 Oktober 2024 / 18:34 WIB
Penyaluran Pinjaman Meningkat di Kuartal III, Akseleran Fokus pada Sektor Produktif
ILUSTRASI. Ivan Tambunan, Group CEO & Co-Founder PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (AKSL) atau Akseleran.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Akselerasi Usaha Indonesia menyebut penyaluran pinjaman perusahaan meningkat per kuartal III-2024. Porsi pinjaman yang disalurkan didominasi oleh sektor produktif.

Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menyampaikan penyaluran pinjaman telah mencapai sekitar Rp 2,25 triliun per kuartal III-2024. 

"Nilai tumbuh sekitar 10% dari periode sama tahun lalu. Adapun porsinya 95% penyaluran ke produktif," ungkapnya kepada Kontan, Rabu (23/10).

Sementara itu, Ivan menerangkan prospek penyaluran pinjaman produktif masih sangat menjanjikan ke depannya selama produk yang ditawarkan itu dibutuhkan masyarakat. Menurutnya saat ini Akseleran berfokus pada pinjaman usaha berbasis cashflow, seperti invoice/po/inventory financing yang memang masih sangat dibutuhkan pelaku usaha. 

Baca Juga: OJK Bakal Turunkan Bunga Pinjaman Tahun Depan, Akseleran Beberkan Beberapa Dampaknya

Dia bilang pelaku usaha kalau ke perbankan harus memberikan fixed asset (tanah dan bangunan) sebagai jaminan, sedangkan mereka tidak punya fixed asset atau fixed asset-nya terbatas. 

Selain itu, Ivan juga tengah menantikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menaikkan batas maksimal jumlah pinjaman khusus produktif menjadi Rp 10 miliar. 

"Dengan kenaikan tersebut, volume penyaluran pinjaman bisa naik signifikan. Sebab, usaha menengah itu memang membutuhkan pinjaman sekitar Rp 10 miliar hingga Rp 15 miliar," tuturnya.

Sebagai informasi, data statistik OJK mencatat penyaluran fintech lending ke produktif pada Agustus 2024 sebesar Rp 7,99 triliun. Porsinya menurun jadi 29,14% pada Agustus 2024, dibandingkan Juli 2024 sebesar 34,22% dan Agustus 2023 yang porsinya 39,05%.

Selanjutnya: Indonesia Rendezvous 2024, Dorong Stabilitas dan Inovasi Industri Perasuransian

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (24/10): Cerah Berawan dan Berawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×