kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penyaluran pinjaman Pintek melesat pada semester I 2021


Senin, 26 Juli 2021 / 13:24 WIB
Penyaluran pinjaman Pintek melesat pada semester I 2021
ILUSTRASI. Pintek


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pinduit Teknologi Indonesia (Pintek) sebagai pemain fintech lending di sektor pendidikan berhasil mencatat pertumbuhan pada semester pertama tahun 2021 dengan mencapai 4 kali lipat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Total penyaluran ini senilai ratusan miliar yang secara khusus untuk mendukung UKM di sektor pendidikan.

Berdasarkan riset analitik Pintek di bulan Juli 2021 pada lebih dari 80 UKM/Vendor pendidikan, mayoritas masih mengandalkan pendanaan pribadi untuk modal dan operasional perusahaannya. Sebesar 90% dari UKM/vendor swadana membutuhkan arus kas di kisaran Rp 200 juta untuk operasional mereka, khususnya pada penyedia buku dan alat penunjang pembelajaran dan 57% diantaranya mengalami kesulitan pendanaan setidaknya hingga dua kali dalam dua tahun terakhir.

Tommy Yuwono sebagai Co-Founder dan Direktur Utama Pintek mengatakan bahwa pihaknya sejak tahun 2020 mulai memfokuskan pendanaan bagi UKM/vendor sektor pendidikan dengan menyediakan pinjaman modal usaha untuk pemenuhan pengadaan sarana dan prasarana bagi sekolah-sekolah di Indonesia. 

Baca Juga: Kredit Bank Jago tumbuh pesat sepanjang semester I-2021, ini penopangnya

“Pertumbuhan kuartal pertama ini tak lepas dari tingginya kebutuhan rekan-rekan UKM/Vendor karena masih minimnya sumber alternatif pendanaan bagi keberlangsungan bisnis mereka. Untuk itu, kami berusaha hadir sebagai fintech pendanaan yang memberikan layanan solutif, relevan, serta dapat diakses oleh seluruh UKM/Vendor pendidikan di Indonesia” ujar Tommy dalam keterangan resminya, Senin (26/7).

Dari riset Pintek, Tommy bilang kalau menemukan kenyataan bahwa UKM/vendor masih belum familiar dengan pendanaan oleh financial technology. Menurutnya, itu menjadi tantangan bagi Pintek untuk bisa mengedukasi khalayak secara lebih masif dan menyeluruh. 

“Vendor/UKM tidak perlu khawatir karena kami sudah mengantongi izin dan seluruh layanan serta kegiatan operasional di bawah pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan demikian, besar harapan kami untuk dapat memperkokoh layanan dalam menyediakan pendanaan alternatif sebagai solusi pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.” lanjut Tommy.

Di tahun ini, Pintek menargetkan penyaluran hingga Rp 700 miliar dengan kesiapan dana yang optimal guna memenuhi permintaan dari UKM/vendor pendidikan. Sejak tahun 2019, Pintek sudah menyalurkan pendanaan ke lebih dari 3.000 siswa dan lebih dari 100 institusi pendidikan baik sekolah, perguruan tinggi, hingga UKM/Vendor pendidikan. 

Selanjutnya: Ada aturan modal minimum, saatnya dompet digital incar dana lewat IPO?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×