Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan penyidik OJK telah menyelesaikan total 128 perkara hingga 31 Juli 2024. Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara mengatakan hal itu dilakukan dalam pelaksanaan fungsi penyidikan.
"Total perkara itu terdiri dari 103 perkara perbankan, 5 perkara pasar modal, dan 20 perkara industri keuangan non bank (IKNB)," ujarnya dalam konferensi pers RDK OJK, Senin (5/8).
Selanjutnya, Mirza menerangkan, jumlah perkara yang telah diputus oleh pengadilan sebanyak 114 perkara. Adapun dari 114 perkara tersebut, sebanyak 102 perkara telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht) dan 12 perkara masih dalam tahap kasasi.
OJK optimistis sistem keuangan dapat terjaga stabil di tengah ketidakpastian global. Hal itu seiring dengan kebijakan dan langkah penegakan hukum yang dilakukan, serta senantiasa bersinergi dengan pemerintah, Bank Indonesia, LPS, industri keuangan, serta asosiasi pelaku usaha.
Baca Juga: Naik, OJK Beri 2.379 Sanksi Administratif di Sektor Jasa Keuangan pada Semester I
Sementara itu, Mirza menerangkan OJK telah memberikan sanksi administratif di bidang sektor jasa keuangan sebanyak 2.379 sanksi pada semester I-2024.
Dia menyampaikan sanksi administratif tersebut diberikan dalam hal penegakan ketentuan di bidang sektor jasa keuangan. Sanksi diberikan untuk pelaku pelanggaran peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
"Adapun nilai itu naik 25,87%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ungkap Mirza.
Mirza menerangkan pemberian sanksi administratif di bidang sektor jasa keuangan sebanyak 1,890 sanksi pada semester I-2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News