Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan kredit akibat dari kondisi ekonomi global dan nasional mulai memberikan dampak. Salah satunya, perolehan laba bank yang menciut hingga 10,4%, yaitu dari Rp 65,958 triliun per Juli 2014 lalu menjadi hanya Rp 59,069 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Statistik Perbankan Indonesia melansir, penurunan laba perbankan dikarenakan pertumbuhan beban lebih kencang kalau dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan. Lihat saja, pendapatan operasional selain bunga sepanjang Januari- Juli tahun ini sebesar Rp 106,578 atau cuma naik 13,9%.
Sementara, beban operasional selain beban bunga meningkat drastis, yakni 24,1% dari Rp 165,387 triliun pada Juli 2014 menjadi sebesar Rp 205,314 triliun pada Juli 2015 ini. Di sisi lain, beban bunga perbankan mencapai Rp 197,112 triliun atau terkerek 22,1% ketimbang periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 161,332 triliun.
Adapun, laba kelompok bank umum kegiatan usaha atawa BUKU 4 masih mendominasi sebesar Rp 38,130 triliun. Laba kelompok BUKU 3 mencapai Rp 13,990 triliun, BUKU 2 sebanyak Rp 5,298 triliun dan BUKU 1 Rp 1,232 triliun.
Laman resmi PT Bank CIMB Niaga Tbk menyebut, laba bersih yang dibukukan emiten berkode BNGA itu mencapai Rp 168,57 miliar per Juli 2015. Pencapaian tersebut jauh di bawah realisasi periode yang sama tahun lalu yang berkisar Rp 1,95 triliun.
Penurunan tajam laba perseroan lantaran perlambatan pertumbuhan kredit diiringi penurunan kualitas kredit. Rasio kredit bermasalah alias non perfoming loan/NPL perseroan tembus ke level 4,28% pada Juni 2015. Jauh di atas periode yang sama tahun lalu, yakni 2,97%.
"Kami melakukan berbagai upaya untuk menekan NPL, restrukturisasi dan jual jaminan. Kami juga menganggarkan provisi penuh dengan coverage ratio 100%. Jauh di atas provisi tahun lalu yang sebesar 88%," ujar Wan Razly Abdullah, Direktur CIMB Niaga belum lama ini.
Diperkirakan, berbagai upaya menekan NPL dan melakukan provisi penuh pada paruh pertama tahun ini bakal mengerek laba perseroan membaik hingga akhir tahun nanti. "Meski secara tahunan, laba turun. Namun, semester kedua ini akan membaik. Karena, kami sudah perbaiki di semester pertama," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News