Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 telah menyiapkan strategi jangka pendek untuk memperbaiki likuiditas tahun depan. Untuk saat ini rencana tersebut masih dimatangkan.
Pada tahap pertama, AJB Bumiputera akan menata sistem pembayaran klaim dengan mengoptimalisasi modal bisnis baru. Ambil contoh saja, dengan mengoptimalisasi sumber daya manusia (SDM) perusahaan asuransi ini serta melibatkan pihak lain.
“Mungkin dapat mempercepat penyehatan perusahaan, khususnya dengan melibatkan pemerintah, DPR dan regulator,” kata Direktur Utama AJB Bumiputera 1912 Dirman Pardosi kepada Kontan.co.id, Kamis (19/12).
Baca Juga: Dua direksi AJB Bumiputera menjalani fit and proper test di OJK
AJB Bumiputera juga akan bermitra dengan korporasi lain melalui skema kerja sama operasi (KSO) untuk pemanfaatan aset properti. Sudah ada beberapa perusahaan mau masuk dan diperkirakan akan terealisasi tahun depan.
Langkah penyehatan lainnya, melalui skema segregasi dalam pengelolaan dana pemegang polis baru maupun tetap agar tidak tercampur dengan bisnis lama. Melalui berbagai usaha tersebut diperkirakan outstanding klaim bisa lunas sekitar empat tahun kemudian dan diharapkan cashflow kembali normal.
Baca Juga: Inilah 4 kasus gagal bayar besar asuransi jiwa di Indonesia
Berdasarkan data yang diperoleh Kontan.co.id, outstanding klaim AJB Bumiputera mencapai Rp 4,01 triliun sampai 5 November 2019. Jika dirinci, outstanding klaim asuransi perorangan Rp 3,78 triliun dengan jumlah polis 256.774 dan asuransi kumpulan Rp 232,61 miliar.
Secara umum, penanganan untuk mengatasi outstanding tersebut dengan memaksimalkan pendapatan premi, monetisasi aset properti, penjadwalan kembali klaim polis serta surat jaminan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News