Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kue bisnis pensiunan menjadi rebutan perbankan. Peluang pemberian kredit pensiunan masih menggiurkan jika melihat adanya penambahan jumlah pensiunan setiap tahun.
Setidaknya, ada tiga bank yang makin gencar menggarap bisnis kredit pensiunan di tahun ini. Bank tersebut adalah PT Bank Bukopin Tbk, PT Bank Mandiri Taspen (Mantap), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).
Direktur Bukopin Rivan A. Purwantono menjelaskan, pihaknya optimistis kredit pensiunan dapat tumbuh sebesar 15% di tahun ini. Dalam menggeluti kredit pensiunan, bank ini menggandeng mitra usaha seperti PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) dan PT Tabungan dan Asuransi Pensiunan (Taspen).
Saat ini, bank berkode saham BBKP ini mencatat realisasi kredit pensiunan mencapai Rp 12 triliun per kuartal I-2018. Penyaluran kredit pensiunan sebanyak 80% berasal dari nasabah Taspen, sisanya dari Asabri.
Sementara itu, Bank Mantap menyebutkan, kredit pensiun masih menjadi tonggak utama penggerak bisnis. Direktur Utama Bank Mantap Josephus K Triprakoso mengatakan, realisasi kredit pensiunan sebesar Rp 10,1 triliun per kuartal I-2018, atau naik 161% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menurutnya, kue kredit pensiunan masih cukup besar. Catatan Bank Mantap, pasar kredit sektor pensiunan mencapai Rp 94 triliun. "Bank Mantap masih memiliki porsi 10,5% (pangsa pasar)," imbuhnya. Selain itu, rasio kredit bermasalah kredit pensiunan alias non performing loan (NPL) cukup rendah sekitar 0,64%.
Di akhir tahun 2018, anak usaha Bank Mandiri ini menargetkan realisasi kredit pensiunan akan mencapai Rp 15 triliun, dan target NPL kredit pensiunan maksimal 1%.
Direktur Konsumer BRI Handayani menyampaikan, pihaknya menargetkan bisnis kredit pensiunan dapat tumbuh 18% hingga 19% di tahun ini. Jumlah tersebut terbilang stabil dengan kenaikan kredit pensiunan BRI pada kuartal I 2018. Tanpa menyebutkan secara rinci, kredit pensiunan tumbuh 18%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News