Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Per September 2020, penyaluran kredit BRI secara konsolidasian mencapai Rp 935,35 triliun secara konsolidasian atau tumbuh 4,86% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) terbilang agresif dalam memasang target kredit tahun depan. BTN menargetkan kredit tumbuh sekitar 6%-7% dan BWS sekitar 9%.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menargetkan pertumbuhan kredit dapat mencapai 7% pada tahun depan. Hal ini seiring dengan masih cukup banyaknya program pemerintah dalam mendorong kepemilikan rumah.
Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury dalam webinar yang digelar pada Kamis (10/12) menuturkan bahwa target penyaluran kredit jauh lebih agresif tahun depan seiring dengan banyaknya stimulus yang dilakukan pemerintah mendorong ekonomi, termasuk mendorong sektor perumahan. Sementara sampai akhir tahun ini, perseroan hanya menargetkan kredit tumbuh sekitar 2%.
Baca Juga: Beri kelonggaran, Kementerian BUMN bakal pangkas rasio pembayaran dividen BNI dan BTN
"Kami optimistis bisa mencapai target tumbuh hingga 7% dengan catatan kami bisa mendapatkan alokasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di atas 75%," kata Pahala.
Untuk mencapai target tersebut, BTN akan agresif melakukan pameran properti tahun depan. Perseroan juga sudah melakukan perbaikan proses bisnis secara menyeluruh tahun ini sehingga dapat lebih cepat menjawab permohonan kredit tahun depan.
BWS lebih optimistis tahun depan karena kredit perseroan sudah bergerak cukup positif sejak kuartal III.
Sadhana Priatmadja, Direktur BWS mengatakan, pihaknya akan menyeimbangkan komposisi pertumbuhan segmen konsumer dan korporasi sebagai strategi mengejar target kredit tahun 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News