Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan berupaya mencari dana murah untuk mengurangi Cost of Fund (CoF). Salah satunya dengan menggenjot bisnis payroll. Bank bekerja sama dengan perusahaan untuk mengelola gaji karyawan melalui rekening di bank tersebut.
Jika melihat data uang beredar Bank Indonesia (BI), untuk komponen dana murah, seperti tabungan dan giro mengalami pertumbuhan masing-masing tumbuh 6,3% dan 4,9% secara tahunan atau year on year (yoy) pada April 2025 dengan total keduanya menjadi Rp 5.574 triliun.
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) misalnya, terus menggarap ekosistem payroll sebagai salah satu entry gate untuk optimalisasi literasi dan penetrasi produk layanan BSI.
Hingga Mei 2025, BSI telah dipercaya mengelola nasabah payroll sekitar 1,2 juta rekening, tumbuh 4,39% secara tahunan atau year on year (YoY).
Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar menjelaskan, nasabah payroll BSI bersumber dari berbagai institusi BUMN, PNS, ASN pada pemerintahan, kementerian, maupun sektor swasta.
Baca Juga: Hingga Mei 2025, BSI Kelola Nasabah Payroll Sekitar 1,2 Juta Rekening
"Angka ini menjadi bukti bahwa tren penempatan dana di BSI semakin meningkat. Karena selain tidak ada biaya administrasi bulanan, payroll menjadi awalan afiliasi rekening untuk nasabah bisa terkoneksi dengan fasilitas pembiayaan maupun investasi lainnya seperti cicil emas, gadai emas maupun tabungan emas," ungkap Wisnu kepada kontan.co.id, Rabu (11/6).
Perseroan optimis pada pertengahan tahun ini, payroll BSI akan tumbuh dobel digit dimana saat ini BSI telah menjadi bank operasional pemerintah yang menjadi mitra Kementerian dan Pemerintahan sebagai bank mitra pengelola payroll.
Menurut Wisnu, di tengah ketatnya kondisi likuiditas, payroll menjadi salah satu cara efektif untuk menjaga portoflio pengelolaan DPK Bank yang efektif, terkontrol dan aman.
"Nasabah payroll juga menjadi salah satu target prioritas penyaluran pembiayaan konsumer di BSI dari sisi mitigasi portfolio menjaga kualitas pembiayaan yang sehat dan sustain," katanya.
Seperti diketahui, per Maret 2025, dana pihak ketiga (DPK) BSI mampu tumbuh 7,40% YoY. Pertumbuhan DPK BSI didorong oleh dana murah yang tumbuh 7,57% YoY dengan pertumbuhan tabungan sebesar 9,34% YoY menjadi Rp137 triliun.
Komposisi Tabungan terhadap total DPK BSI mencapai 42% dengan porsi tabungan wadiah yang terus meningkat menjadi 40% dari total tabungan pada Kuartal I 2025.
Baca Juga: Realisasi Rp 100 T, Ini Cara Mengajukan Pinjaman KUR KB Bank dan Syarat untuk UMKM
Tak mau kalah, pada tahun 2025 bisnis payroll di Bank Mandiri juga menunjukkan trend yang positif. Tercatat hingga April 2025 sudah lebih dari 7,4 juta pegawai menjadi nasabah payroll di Bank Mandiri.
SVP Retail Deposit Product and Solution Bank Mandiri Evi Dempowati mengatakan, Bank Mandiri masih menjadi preferred partner bagi perusahaan untuk memberikan layanan payroll. Terlebih kata Evi, Bank Mandiri menawarkan kemudahan dalam pengelolaan gaji karyawan melalui Kopra by Mandiri sehingga proses payroll lebih mudah dan aman.
"Selain itu Bank Mandiri juga memberikan benefit untuk pegawai yang menyalurkan payroll di Bank Mandiri melalui package payroll PLUS," ucapnya.
Dengan mengelola pembayaran gaji, Bank Mandiri dapat menarik lebih banyak nasabah dan mengumpulkan simpanan yang stabil, karena karyawan yang dibayar melalui bank cenderung membuka rekening dan menyimpan dananya di situ. Ini membantu bank dalam meningkatkan rasio dana murah (CASA).
Adapun kontribusi bisnis payroll Bank Mandiri terhadap pemenuhan dana murah disebut cukup signifikan dengan posisi pengendapan dana sebesar 20% dari pencapaian tabungan bankwide, dengan cost of fund yang terjaga di bawah 0,2%.
"Tren dan target hingga akhir tahun ini untuk bisnis payroll akan diproyeksikan meningkat signifikan dengan rasio hampir 21% seiring dengan pertumbuhan dana murah yang agresif akan dikejar oleh Bank Mandiri," tuturnya.
Dalam meningkatkan bisnis payroll, Bank Mandiri telah menerapkan beberapa strategi diantaranya, melalui optimalisasi ekosistem bisnis wholesale dan retail yang bisa menjadi potensi bisnis dalam menggarap payroll.
Selain itu peningkatan dana murah dari nasabah payroll juga didorong melalui kemudahan transaksi melalui Livin by Mandiri dan crosselling berbagai produk layanan untuk memberikan benefit financial bagi pegawai payroll terutama kemudahan untuk mengakses berbagai produk seperti tabungan rencana, tabungan multicurrency, tabungan investor, dan berbagai produk kredit personal yang bisa diakses melalui Livin by Mandiri.
Adapun PT Bank Central Asia (BCA) mencatat, jumlah perusahaan yang menggunakan layanan Payroll BCA masih bertumbuh secara positif, yakni tumbuh mencapai lebih dari 17% YoY hingga akhir Maret 2025.
"Kemudahan transaksi yang ditawarkan oleh Cash Management BCA, termasuk layanan Payroll BCA, turut berkontribusi dalam menjaga arus kas dalam ekosistem BCA. Hal ini mampu menopang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), khususnya dana CASA," terang Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA.
Tahun ini, BCA menargetkan perusahaan yang menggunakan layanan Payroll BCA masih dapat bertumbuh positif, sejalan dengan pertumbuhan rekening payroll karyawan.
Untuk meningkatkan penetrasi dan retensi Payroll, BCA mengadakan program Payroll BCA yang menawarkan beragam benefit bagi perusahaan dan karyawannya.
Selain itu, BCA juga memperluas kemitraan strategis dengan berbagai platform digital, seperti platform akuntansi, legal, dan HR. Hal ini dilakukan untuk memperkuat kolaborasi komunitas payroll dengan perusahaan mitra yang bekerja sama dengan layanan Payroll BCA.
Baca Juga: Jadi Penggerak Ekonomi Lokal, BSI Agen Ditargetkan Capai 123.000 Agen pada 2025
Selanjutnya: Hingga Mei 2025, BSI Kelola Nasabah Payroll Sekitar 1,2 Juta Rekening
Menarik Dibaca: Tiga Tahun ZEP, Siswa Didorong Bangun Bisnis Berbasis Keberlanjutan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News