Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai langkah dilakukan agar penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat mencapai target. Maklum, penyaluran KUR sempat melambat di separuh pertama tahun ini hingga akhirnya revisi target pun dilakukan.
Berdasarkan data Kementerian Perekonomian, realisasi penyaluran KUR sampai 30 September 2023 telah mencapai Rp 177,54 triliun dari target penyaluran KUR 2023 yang telah disesuaikan sebesar Rp297 triliun. Itu berarti, di sisa tiga bulan terakhir tahun ini, penyaluran KUR masih sekitar 60% dari target.
Meski demikian, Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto belum lama ini mengatakan sudah ada tren peningkatan penyaluran baik dari sisi kuantitas maupun dari sisi kualitas.
Itu sejalan dengan terbitnya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 317 Tahun 2023 yang memberikan kepastian hukum dalam pembayaran subsidi bunga/subsidi marjin KUR. Itu berpengaruh terhadap rata–rata kinerja penyaluran KUR yang menunjukkan tren peningkatan penyaluran harian jika dibandingkan dengan Semester I/2023.
Baca Juga: Begini Respons Bankir Soal Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial
“Kebijakan KUR tahun ini juga mendorong perluasan akses pembiayaan kepada pelaku UMKM yang belum pernah menerima KUR,” ujar Airlangga.
Serupa, General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI, Sunarna Eka Nugraha bilang sampai dengan September 2023, penyaluran KUR BNI telah mencapai 64% dari alokasi yang diberikan Pemerintah di tahun 2023. Nilainya mencapai Rp 13,9 triliun.
Sunarna menyebutkan pihaknya masih optimistis untuk menyalurkan seluruh plafond KUR dari pemerintah sampai dengan akhir tahun 2023 ini. Tentu, dengan tetap memperhatikan kualitas kredit yang diberikan.
Sampai dengan 30 September 2023, penyaluran KUR BNI juga masih di dominasi oleh Sektor Perdagangan 57% dan diikuti dengan Sektor Pertanian 22%.
“BNI akan terus fokus menyalurkan KUR dengan fokus meningkatkan porsi sektor produksi dibandingkan seluruh penyaluran KUR BNI,” ujarnya.
Ke depan, ia bilang pihaknya akan fokus dalam perbaikan dan digitalisasi proses untuk meningkatkan kualitas portfolio kredit UMKM termasuk KUR. Kualitas portfolio KUR BNI sampai dengan September 2023 berada di kisaran 2%.
Baca Juga: Penyaluran KUR Perbankan Capai Rp 148,9 Triliun Hingga Agustus 2023
Ia berpendapat faktor yang tidak kalah penting dalam akselerasi pembiayaan ke UMKM adalah literasi keuangan bagi para UMKM. Menurutnya, seluruh stakeholder terkait memiliki tanggung jawab untuk memberikan pemahaman pengelolaan keuangan sehingga dapat menciptakan inklusi keuangan di segmen UMKM.
Meskipun, subsidi bunga yang diberikan untuk KUR selama ini membuat suku bunga yang diberikan pada UMKM lebih terjangkau, dan hal tersebut dapat mendorong penyerapan KUR di masyarakat.
Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari bilang salah satu strategi utama BRI dalam meningkatkan penyaluran KUR di tahun ini yakni BRI masuk ke segmen yang lebih kecil (ultra mikro) dengan mengandalkan holding ultra mikro bersama Pegadaian dan PMN.
Menurutnya, sinergi tersebut bisa dimanfaatkan secara optimal bagi BRI untuk menciptakan sumber-sumber baru pendapatan sebagai penggerak baru bagi pertumbuhan bisnis Perseroan.
Hingga akhir Agustus 2023 BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp91,65 triliun kepada lebih dari 2 juta debitur, dengan NPL terjaga di level 2,42%.
“Sektor yang mendominasi penyaluran KUR BRI yakni sektor produksi dengan proporsi mencapai 56,19%,” ujar Supari.
Corporate Secretary BTN Ramon Armando menambahkan bahwa saat ini ada beberapa hal yang mempengaruhi ekspansi bank dalam penyaluran KUR di tahun ini,
Di mana, BTN hingga Juli 2023 baru menyalurkan KUR senilai Rp Rp824 miliar atau tercapai sebesar 27,47% terhadap kuota plafond KUR BTN sebesar Rp3 triliun.
“Persyaratan calon penerima KUR tidak pernah mendapatkan kredit komersial mempengaruhi ekspansi bank dalam menyalurkan KUR,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News