Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
Bank lainnya yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO, anggota indeks Kompas100) yang memiliki platform Pinjaman Tenang (Pinang) juga terus dioptimalkan.
Direktur Utama BRI Agro Agus Noorsanto bilang hingga saat ini Pinang telah berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 6,9 miliar kepada 1.903 debitur. “Hingga akhir tahun kami menargetkan penyaluran kredit melalui Pinang bisa mencapai Rp 50 miliar,” kata Agus kepada Kontan.co.id..
Baca Juga: Likuiditas masih seret, bank aktif transaksi di pasar uang antar bank (PUAB)
Salah satu strategi mendorong pertumbuhan, perseroan akan melakukan sinergi dengan induknya yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100).
Saat ini Pinang yang merupakan kredit tanpa agunan (KTA) memang baru bisa dimanfaatkan oleh nasabah payroll di BRI Agro maupun BRI. Meski demikian tahun depan, targetnya nasabah non BRI juga diharapkan bisa memanfaatkan fitur Pinang.
Pinang menawarkan plafon mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 20 juta dengan tenor dari 1 bulan hingga 12 bulan. Sedangkan bunganya 1,24% (flat) per bulan.
Baca Juga: Ingin punya tol sepanjang 500 km, ASII fokus garap sektor infrastruktur
Sebelumnya Direktur Keuangan BRI Haru Koesmaargyo menjelaskan Pinang ditargetkan bisa menopang bisnis perseroan secara konsolidasian. Sebab, saat ini bank dengan aset terbesar di tanah air ini memang tengah gencar membidik segmen ultra mikro dengan ticket size yang kecil.
“Kami akan fokus ke ultra mikro dengan pinjaman di bawah Rp 20 juta. Untuk hal tersebut kami juga sudah punya platform pinjaman online dari anak kami BRI Agro dengan nama Pinang,” kata Haru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News