Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merebaknya wabah virus corona (Covid-19) rupanya tak membuat perbankan pesimis. Sejumlah bank yang dihubungi Kontan.co.id menyatakan walau kondisi ekonomi di beberapa sektor mengalami perlambatan, perbankan tak merevisi pertumbuhan kredit di 2020.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya, sejauh ini pihaknya belum mengubah target penyaluran kredit yakni di kisaran 10%-12%. Namun, Wakil Direktur Utama BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, perusahaan masih melakukan pengkajian atau stress test untuk strategi penyaluran kredit, terutama ke sektor-sektor yang terdampak langsung atau tidak langsung dari efek Covid-19.
"Kami juga melakukan pengkajian kebijakan-kebijakan yang dirilis oleh pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," terangnya kepada Kontan.co.id, Rabu (4/3).
Baca Juga: Sri Mulyani sesuaikan pemberian insentif dengan perkembangan wabah virus corona
Sejauh kacamata memandang, menurut BNI sektor yang sudah merasakan efek Covid-19 yakni manufaktur, pariwisata, komoditas, farmasi/kesehatan dan transportasi. "Sedangkan untuk kualitas kredit, menjadi strategi utama kami sejak tahun lalu dan masih berlanjut di tahun ini," sambungnya.
Adapun, dari sisi likuiditas, pihaknya tetap pada strategi mendorong dana murah dengan rasio CASA dipatok 65%. Pun, sejauh ini bisnis BNI masih berjalan positif dan tidak ada kendala dari sisi NPL maupun likuiditas. Misalnya saja, per Januari 2020 realisasi kredit BNI masih naik 11,11% secara year on year (yoy) menjadi Rp 521,36 triliun.
Serupa dengan BNI, PT Bank Mandiri Tbk pun tetap percaya diri kredit tahun 2020 bisa tumbuh di kisaran 8%-10%. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menambahkan, pertumbuhan kredit tersebut juga akan diikuti dengan rasio NPL yang dijaga pada kisaran 2,1%-2,3%.
"Bank Mandiri melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi debitur khususnya yang bergerak di sektor usaha yang terdampak seperti sektor komoditas, pariwisata, transportasi udara," kata Rohan.