kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,70   -25,03   -2.70%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan masih percaya diri target kredit tercapai di tengah wabah virus corona


Rabu, 04 Maret 2020 / 16:00 WIB
Perbankan masih percaya diri target kredit tercapai di tengah wabah virus corona


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari

Sama seperti bank besar lain, bank bersandi bursa BMRI ini juga ikut melakukan mitigasi risiko melalui pelaksanaan stress test untuk mengukur dampak virus corona terhadap kemampuan bayar debitur.

Nah, di sisi lain Bank Mandiri memandang bilang dampak virus corona terjadi dalam jangka panjang, maka efeknya akan semakin luas dan lebih besar ke segmen UMKM akibat penurunan pertumbuhan ekonomi dan kemampuan beli nasabah.

Begitu pun dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Direktur Utama BTN Pahala N. Mansury yakin tahun ini kredit BTN bisa naik di kisaran 8%-10% dengan rasio NPL terjaga di level 3%-3,5%. Praktis tidak berubah dari rencana bisnis perusahaan di awal tahun 2020.

Pahala juga menilai, saat ini permintaan kredit masih tinggi apalagi dengan ditambahnya anggaran KPR subsidi oleh pemerintah. "Kami memang sedang fokus untuk benahi NPL lebih dulu, tapi tentunya ekspansi kredit tetap harus jalan," singkatnya.

Baca Juga: Ada ancaman corona, Pefindo Biro Kredit ingatkan penguatan mitigasi risiko

Rupanya, bukan cuma bank besar saja. Bank kecil seperti PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) pun tidak mengubah target kredit yakni 10% di tahun ini. I Made Mudiastra, Direktur BWS berpendapat, saat ini pemerintah dan regulator sudah memberikan stimulus dan upaya pencegahan virus corona. 

"Pelonggaran GWM valas mulai 16 Maret 2020 dari 8% menjadi 4% ini dipastikan akan meringankan beban likuiditas perbankan," tuturnya.

Hanya saja, tidak dapat dipungkiri kalau debitur perseroan khususnya eksportir yang bahan bakunya bersumber dari China dan Korea akan mengalami hambatan. "Umumnya nasabah pakai stok bahan baku yang tersedia sampai dua bulan," sambungnya.

Asal tahu saja, OJK dan BI sudah mengumumkan kebijakan berupa stimulus untuk menangkal perlambatan ekonomi. OJK lewat POJKnya mengatakan akan melakukan pelonggaran perlindungan kolektitivas. Lalu, BI pekan ini mengumumkan penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) valas dan rupiah. Cara-cara ini diharap dapat memenuhi kebutuhan likuiditas di pasar uang sekaligus mendorong pergerakan kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×