Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
Dengan rendahnya target penyaluran KPR Subsidi tahun ini, BTN berharap kuota FLPP dapat ditambah mengingat masih tingginya permintaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Maklum saja angka backlog kepemilikan rumah masih pada angka 12,71 juta rumah.
Di sisi lain, tren Buy Now Pay Later (BNPL) atau yang lebih dikenal Pinjaman online (Pinjol) masih menjadi faktor besar penyebab banyak masyarakat tersandung data SLIK OJK karena kredit macet, sehingga menyulitkan mereka mengakses pengajuan KPR. Mirisnya, generasi muda justru semakin banyak memilih skema ini untuk bertransaski.
"Tren Pinjol ini tentunya dapat menjadi ancaman bagi perbankan. Alhasil ini akan mengurangi potensi pertumbuhan kredit Bank karena generasi muda ini akan sulit mengakses pembiayaan dari Bank," kata Ramon.
Baca Juga: Kementerian PUPR Dorong Pengembang Bangun Lebih Banyak Rumah MBR
Tahun lalu, KPR Subsidi BTN terus mengalami kenaikan. Setidaknya Bank BTN telah menyalurkan KPR Subsidi sekitar 131.000 unit rumah. Sementara outstanding KPR subsidi BTN sampai November 2023 tercatat mencapai Rp162 triliun, atau tumbuh 12,3% secara tahunan dari Rp 144 triliun pada periode yang sama tahun 2022.
Adapun kualitas kredit KPR BTN terjaga di level yang sehat dengan rasio NPL 1,65% per September 2023.
Tentunya Bank BTN sebagai mayoritas penyalur KPR Subsidi, harus dapat mencari alternatif segmen kredit baru dengan terus mengembangkan segmen kredit baru untuk dapat mempertahankan pertumbuhan kredit yang telah ditargetkan untuk tahun 2024.
Senada, PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) juga optimistis dapat menyalurkan KPR Subsidi dengan baik tahun ini.
Baca Juga: Naik Tahun Ini, Begini Harga Rumah Subsidi 2024!
Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi mengatakan, tahun ini pihaknya mengambil alokasi FLPP sebanyak 8.500 unit atau lebih besar dari kuota tahun 2023 yang sebanyak 8.000 unit.
"Sama halnya seperti tahun lalu, saya melihat permintaan KPR Subsidi masih cukup tinggi," kata dia kepada Kontan, Selasa (16/1).
Yuddy menyebut sejauh ini penyaluran KPR Subsidi FLPP BJB lebih banyak pada segmen rumah tapak dengan kualitas kredit terjaga pada rasio NPL di level 0,18% per Desember 2023 lalu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News