Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan optimistis ekspansi kredit di segmen korporasi tahun ini akan tumbuh lebih baik dari tahun 2021. Hal itu sejalan dengan perkiraan ekonomi yang semakin pulih setelah program vaksinasi berjalan dengan lancar.
Apalagi tahun 2021, kinerja perusahaan-perusahaan di segmen korporasi juga sudah menunjukkan perbaikan kinerja. Ini dinilai jadi salah satu indikator yang menunjukkan bahwa ekspansi korporasi yang naik.
PT Bank BTPN Tbk akan tetap mengandalkan segmen korporasi sebagai motor penggerak penyaluran kredit tahun ini. Bank ini berharap kredit tahun ini bisa tumbuh sejalan dengan target Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Utama BTPN, Ongki Wanandjati mengatakan, pihaknya memperkirakan pemulihan ekonomi tahun ini akan lebih baik sejalan dengan perkembangan program vaksinasi yang sudah dilakukan oleh pemerintah.
Dengan begitu, kredit perseroan akan tumbuh lebih baik dari tahun lalu. "Motor pertumbuhan kredit kami korporasi. Kami akan dukung sektor prioritas pemerintah, termasuk sektor Environmental, Social, and Governance (ESG)," kata Ongki saat paparan kinerja, Kamis (24/2).
Baca Juga: BRI Targetkan Kredit Konsumer Bisa Tumbuh 11%-12% di 2022
Sementara Direktur Keuangan BTPN Hanna Tantani menambahkan, kredit korporasi perseroan tahun 2021 masih tumbuh cukup baik di saat kredit secara keseluruhan kontraksi sebesar 0,44% ke Rp 135,6 triliun. Perseroan mencatat kredit korporasi tumbuh 12% YoY.
Hanna bilang, BTPN tidak mematok target secara spesifik untuk ekspansi kredit tahun ini. Tetapi perseroan berharap pertumbuhannya bisa sejalan dengan target OJK sebesar 7,5% pada 2022.
PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) menargetkan kredit segmen ini akan tumbuh sekitar 8%-9%. Direktur BWS Sadhana Priatmadja mengatakan, pihaknya optimis kredit korporasi akan lebih baik karena perusahaan- perusahaan di segmen korporasi menunjukkan peningkatan kinerja tahun lalu.
"Pada tahun 2022, banyak perusahaan di segmen korporasi yang mulai merencanakan peningkatan capex untuk meningkatkan kinerja perusahaan baik dari sisi produksi maupun penjualan yang merupakan indikasi bahwa sisi permintaan mulai mengalami peningkatan, baik untuk pasar domestik maupun global," kata Sadhana pada Kontan.co.id, Jumat (25/2).
Kendati optimis prospeknya membaik, BWS tetap masih akan selektif dalam menyalurkan kredit korporasi tahun ini. hal itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap risiko-risiko yang masih dan mungkin akan timbul sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Strategi BWS melakukan ekspansi kredit korporasi secara prudent adalah dengan meningkatkan partisipasi dalam pembiayaan kredit sindikasi. Kemudian, menargetkan pemain utama dalam industri yang memiliki kinerja baik selama pandemi serta perusahaan-perusahaan besar asal Korea Selatan yang berinvestasi di Indonesia, dan mengeksplorasi value chain nasabah existing.
Shadana bilang, sektor yang prospektif untuk pembiayaan korporasi yang akan jadi fokus BWS diantaranya sektor kesehatan, energi, telekomunikasi, komoditas, manufaktur, dan green economy.
Pada tahun 2021, kinerja kredit korporasi BWS juga tercatat baik di tengah tantangan ekonomi yang masih berat. Kredit korporasi bank ini tumbuh sekitar Rp 2,13 triliun atau 12,19% dibandingkan tahun 2020.
Bank Mandiri Tbk (BMRI) memproyeksikan kredit tumbuh di atas 8% tahun ini. Perseroan masih akan fokus meningkatkan ekspansi kredit korporasi untuk mencapai pertumbuhan tersebut. Adapun tahun 2021, bank pelat merah ini berhasil menorehkan pertumbuhan kredit korporasi 8% YoY menjadi Rp 370,2 triliun.
Baca Juga: Segmen Korporasi Bakal Jadi Motor Penggerak Kredit BTPN Tahun Ini
Dalam melakukan ekspansi di segmen korporasi, Bank Mandiri akan fokus pada sektor dengan tingkat recovery cepat terhadap pandemi dan sesuai dengan risk appetite bank.
Direktur Korporasi Bank Mandiri Susana Indah Kris Indriati bilang, sektor-sektor yang dibidik diantaranya perkebunan, telekomunikasi dan fast moving consumer goods (FMCG).
Dia menambahkan, strategi Bank Mandiri tidak hanya fokus dalam pemberian kredit, namun juga akan terus mendukung seluruh rencana pertumbuhan dan transaksi nasabah juga ekosistem mereka, khususnya melalui platform KOPRA by Mandiri.
Selain itu, Bank Mandiri melihat peluang yang cukup besar untuk bisa digali di ketiga sektor tersebut sehingga pada tahun ini akan tetap menambah eksposure di sektor tersebut. Hal ini juga sejalan dengan rencana pemerintah yang tertuang dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
PT Bank Permata Tbk (BNLI) juga berharap pertumbuhan kredit korporasi tahun ini bisa tumbuh lebih baik dari tahun 2021. "Untuk ekspansi di segmen korporasi, strategi kami masih sama seperti tahun sebelumnya. Untuk sektornya, kami tidak hanya fokus di sektor tertentu tetapi akan diseimbangkan pertumbuhannya dari banyak sektor," kata Darwin Wibowo Direktur Bank Permata.
Baca Juga: BI: Meski Melambat, Permintaan Pembiayaan Korporasi Terindikasi Masih Tinggi
Adapun tahun 2021, capaian kredit korporasi bank ini tumbuh cukup baik dan lebih tinggi dari pertumbuhan kredit secara industri. Hanya saja, Darwin tidak merinci total pertumbuhannya.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga akan mengupayakan pertumbuhan kredit di segmen korporasi tahun ini. Tahun lalu, kredit korporasi bank ini berhasil tumbuh 3,5% YoY. Akuisisi nasabah korporasi BNI tahun lalu pun tergolong positif seperti Garudafood, Protelindo, Indofood, Ciputra, dan Mayora.
“Pertumbuhan kredit korporasi kami masih sangat positif dan akan tetap kami jaga pada tahun ini. Kami akan terus mengakuisisi nasabah baru serta ekspansi pembiayaan pada proyek berkualitas baik dengan skema sindikasi maupun penyaluran fasilitas langsung ke individu perusahaan,” kata Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir dalam keterangan resminya, Rabu (23/2).
BNI tidak merinci target spesifik untuk kredit korporasi tahun. Namun, kredit secara keseluruhan diproyeksikan bisa tumbuh sekitar 7%-10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News