Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank akan lebih selektif dalam penyaluran kredit ke multifinance. Pasalnya, sektor ini dirasa rentan. Terlihat dari beberapa multifinance yang berkinerja rendah serta adanya multifinance yang dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
PT Bank Permata Tbk masih akan menyalurkan kredit kepada multifinance di tahun depan. Kendati demikian, Bank Permata hanya akan menyalurkan kredit kepada multifinance yang besar.
Bianto Surodjo, Direktur Ritel Banking Bank Permata mengatakan, pihaknya melakukan pembiayaan baik langsung maupun melalui skema joint finance yang mengontribusi porsi lebih besar. Joint finance adalah porsi pembiayaan langsung ke nasabah yang bekerja sama dengan perusahaan multifinance.
“Saat ini sebagian besar bisnis kami ada pada joint finance kendaraan roda 2 dan roda 4,” kata Bianto kepada Kontan.co.id, Rabu (27/12). Untuk tahun depan, pihaknya mengharapkan outstanding pembiayaan kepada multifinance bisa naik di atas 10%.
PT Bank MNC International Tbk pun akan lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit kepada multifinance. Menurut Presiden Direktur Bank MNC, Benny Purnomo, pihaknya masih melihat adanya potensi pada sektor tersebut. “Kredit ke multifinance pasti ada potensi. Namun bank harus cermat memilih multifinance yang akan diberikan kredit,” jelas Benny belum lama ini.
PT Bank Ina Perdana Tbk melihat, memang kinerja multifinance sedang menurun. Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina berpendapat, bank-bank akan jauh lebih selektif dalam menyalurkan kredit ke multifinance. “Terlebih lagi ada beberapa multifinance yang dicabut izin usahanya, jadi harus lebih hati-hati,” jelas Edy.
Namun, prospek multifinance masih cerah karena persaingan semakin turun sebagai dampak dari beberapa multifinance yang dicabut. “Tahun ini turun drastis (kredit multifinance) dari Rp 490 miliar di Desember 2016 menjadi per November 2017 tinggal Rp 295 miliar. Ke depan kami selektif ke multifinance yg kinerjanya baik,” ujar Edy.
Menurut Edy, tahun depan pun tren kredit ke multifinance masih akan menurun.
Senada, PT Bank Dinar Indonesia Tbk juga akan sangat selektif dan hati-hati dalam penyaluran kredit sektor ini. Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar mengatakan, untuk jaminan kredit sektor ini pihaknya mengharuskan jaminan fixed aset. “Tahun depan tentu akan turun (kredit multifinance). Sekarang plafond kami sekitar Rp 77 miliar,” jelas Hendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News