Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek pembiayaan ekosistem kendaraan listrik tampaknya akan semakin cerah. Pasalnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan sejumlah insentif bagi perbankan untuk bisa mendorong percepatan industri kendaraan listrik.
Insentif tersebut berlaku baik untuk pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) maupun pengembangan industri hulu KBLBB. Pertama, menurunkan bobot Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) kredit produksi dan konsumsi kendaraan listrik dari 75% jadi 50%.
Kedua, penilaian kualitas kredit pembelian kendaraan listrik atau pengembangan industri hulunya dengan plafon sampai dengan Rp 5 miliar bisa hanya didasarkan ketepatan membayar pokok atau bunga. Ketiga, penyediaan dana di sektor ini dapat dikategorikan sebagai pemenuhan ketentuan penerapan keuangan berkelanjutan.
Keempat, penyediaan dana dalam rangka produksi kendaraan beserta infrastrukturnya dapat pengecualian Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) karena akan dijamin lembaga keuangan penjaminan/asuransi pelat merah.
Perbankan menyambut baik insentif tersebut. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyebut siap mendukung program percepatan kendaraan listrik sebagai bagian dari aktivitas bisnis berkelanjutan.
"BRI melihat potensi green financing di Indonesia masih sangat besar, mengingat saat ini masyarakat Indonesia kian sadar atas penerapan environmental, social, and governance (ESG)," kata Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI pada KONTAN, Kamis (1/12).
Baca Juga: Ini Insentif OJK untuk Sektor IKNB terkait Kendaraan Ramah Lingkungan
Untuk segmen pembelian, BRI saat ini tidak menyalurkan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) secara langsung tetapi secara channeling dan skema join financing dengan multifinance. Lalu, perseroan juga menunjuk anak usahanya BRI Finance sebagai penyalur KKB.
Sementara Darwin Wibowo, Direktur Bank Permata, mengatakan pihaknya akan mempelajari insentif OJK tersebut untuk melihat seberapa besar prospeknya. Namun, perseroan saat ini sudah mulai melakukan pembiayaan ke produsen kendaraan listrik namun jumlah masih kecil.
Ke depan, Bank Permata akan mencoba untuk terus mencapai peluang lain dalam melakukan pembiayaan pada ekosistem kendaraan listrik.
PT Bank KB Bukopin Tbk juga menyatakan siap mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Bank ini sudah bekerjasama dengan Hyundai Motor dalam pembiayaan sektor ini.
Menurut Direktur Bisnis UKM Bukopin Yohanes Suhardi, prospek pembiayaan di sektor ini ke depan akan positif. "Kami optimis dapat mengoptimalkan pembiayaan KLBB, terlebih adanya kerjasama dengan Hyundai dan dukungan pemerintah pada transisi EBT di Tanah Air," ujarnya.
Baca Juga: Tahun 2023, Mandala Finance Buka Peluang Pembiayaan untuk Kendaraan Listrik
Hingga saat ini, Bank KB Bukopin sudah menyalurkan pembiayaan purchase order sebesar Rp 84 miliar untuk mendorong produksi kendaraan listrik Hyundai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News