Reporter: Roy Franedya, Dyah Megasari |
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) bakal mendorong perbankan syariah di tanah air melakukan inovasi produk dengan standar internasional. Salah satunya adalah fasilitas hedging atau lindung nilai.
"Nantinya, bank bisa melakukan inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan hedging dan liquidity management di sektor keuangan dan perdagangan internasional", jelas Deputi Gubernur Bank Indonesia, Halim Alamsyah, yang juga Anggota Dewan Direktur Internasional Islamic Financial Market (IIFM).
Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia Mulya Siregar mengatakan, fasilitas hedging ini akan tertuang dalam Master of Agreement (MA) yang ditandatangani masing-masing anggota IIMF di Jakarta. Saat ini IIFM memiliki anggota lebih dari 50 institusi keuangan dan bank sentral dari seluruh dunia dan berkedudukan di Bahrein. "Diharapkan kesepakatan ini akan selesai diakhir 2010," jelas Mulya.
Hedging saat ini memang hanya digunakan oleh bank konvensional saja, tetapi lantara nilai mata uang terus bergejolak, maka industri perbankan syariah sangat membutuhkan fasilitas tersebut. IIMF dan BI berharap, fasilitas lindung nilai ini bisa diterapkan pada semester I 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News