kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.239.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

Perbankan Syariah Indonesia Sulit Berkembang Jika Hanya Ada Satu Bank Syariah Besar


Minggu, 13 Agustus 2023 / 17:47 WIB
 Perbankan Syariah Indonesia Sulit Berkembang Jika Hanya Ada Satu Bank Syariah Besar
ILUSTRASI. ANTARA FOTO


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk menumbuhkan industri perbankan syariah di Indonesia diperlukan adanya persaingan yang sehat. Untuk mencapai itu, industri tidak boleh dikuasai oleh satu pemain besar saja, tetapi harus ada beberapa bank syariah yang kuat. 

Peneliti Ekonomi Syariah Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Fauziah Rizki Yuniarti, menyebutkan kasus peretasan data di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang terjadi pada paruh pertama tahun ini harus menjadi pengingat akan perlunya bank syariah lain dengan modal setara BSI. 

"Bank syariah lain bermodal besar tersebut diharapkan dapat berkompetisi untuk memberikan layanan jasa dan produk perbankan syariah yang terbaik bagi nasabah," kata Fauziah, Minggu (13/8).

Dia menambahkan dari kejadian yang menimpa BSI pada awal 2023 menjadi pelajaran berharga bahwa industri perbankan syariah di Indonesia butuh pemain besar yang modalnya setara dengan BSI. 

Dari sisi supply, kata Fauziah, hal tersebut akan menciptakan persaingan sehat karena para pemain berusaha berkompetisi memberi yang terbaik untuk nasabah dari berbagai sisi, produk, dan jasa.

Baca Juga: Perbankan Syariah Terus Genjot Pertumbuhan Dana Murah Hingga Akhir Tahun 2023

Ia bilang, adanya bank syariah besar yang setara BSI juga akan berdampak dari sisi demand. Pasalnya, nasabah pun akan memiliki beragam pilihan sehingga bisa melakukan perbandingan dari berbagai sisi, mulai dari fasilitas, harga, aksesibilitas, dan sebagainya. 

“Bank syariah besar tersebut harus bisa bersaing dan mendampingi BSI yang saat ini menjadi satu-satunya Bank Syariah di Top 10 bank terbesar nasional,” kata Fauziah.

Dia merekomendasikan 3 cara untuk industri perbankan syariah bisa memiliki bank bermodal kuat seperti BSI. Pertama, UUS melakukan spin-off menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Kemudian, BUS tersebut melakukan strategi penguatan modal sehingga bisa menjadi BUS Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 3.

Kedua, beberapa UUS konsolidasi dan menjadi 1 BUS dengan KBMI 3 atau KBMI 4.  Ketiga, beberapa BUS dengan KBMI 1 dan/atau KBMI 2 konsolidasi menjadi 1 BUS dengan KBMI 3 atau bahkan KBMI 4 yang bisa bersaing dengan BSI.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Raw mengatakan OJK menginginkan ada bank-bank syariah besar sekelas BSI. Menurutnya, OJK tidak ingin hanya BSI yang menjadi satu-satunya bank syariah di Indonesia karena hal itu tidak sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×