kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perbankan Tancap Gas Kejar Penyaluran KPR FLPP di Semester II


Minggu, 04 Agustus 2024 / 19:37 WIB
Perbankan Tancap Gas Kejar Penyaluran KPR FLPP di Semester II
ILUSTRASI. Pembangunan perumahan bersubsidi di Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/2). Pemerintah memangkas target penyaluran rumah subsidi atau KPR dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini menjadi 166.000 unit, lebih rendah dari target KPR FLLP tahun 2023 lalu yang sebanyak 229.000 unit. KONTAN/Baihaki/4/2/2024


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan terus menggeber penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) rumah subsidi dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat capaian realisasi pembiayaan FLPP per Juni 2024 telah mencapai 107.070 unit atau 64,50% dari target yang ditetapkan sebanyak 166 ribu unit.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sebagai bank penyalur KPR FLPP terbesar juga menunjukkan optimismenya terhadap target tersebut. Ramon Armando, Corporate Secretary BTN mengatakan, dari kuota subsidi 166.000 unit pada 2024 yang ditetapkan pemerintah. Sebanyak 115.557 unit KPR FLPP telah disalurkan BTN hingga Juli 2024, itu berarti sekitar 70% dari kuota yang ditetapkan pemerintah.

Kredit dan pembiayaan perumahan juga masih mendominasi terhadap total kredit dan pembiayaan BTN pada semester pertama tahun ini. KPR subsidi menjadi kontributor terbesar dengan nilai mencapai Rp171,01 triliun atau tumbuh 12,4 persen YoY.

Baca Juga: Kuota FLPP Berkurang, Masyarakat Menengah ke Bawah Terancam Sulit Beli Rumah

Menurutnya dengan terbatasnya kuota KPR FLPP tahun ini yang hanya mencapai 299 ribu unit, ini cukup mempengaruhi kinerja penyaluran KPR FLPP setelah habisnya kuota pada semester kedua ini. 

"Namun BTN terus mendorong produk alternatif untuk tetap mempertahankan kinerja kredit bersama produk KPR atau non KPR lainnya," kata Ramon kepada kontan.co.id, Jumat (2/8).

Kendati demikian Ramon tak membeberkan lebih jauh produk alternatif apa saja yang sudah dipersiapkan BTN. Ia hanya berharap ada tambahan kuota KPR FLPP karena kuota yang diberikan pemerintah diprediksi sudah habis terserap pada Agustus atau September nanti

Dalam menggenjot penyaluran FLPP BTN juga terus memperluas jangkauan dengan menggandeng berbagai B2B yang menjadi mitra BTN. Kemudian juga dilakukan kerjasama dengan pengembang yang memiliki potensi ready stock rumah subsidi di berbagai wilayah.

Baca Juga: Realisasi FLPP BP Tapera Mencapai Rp 10,03 Triliun Hingga Pertengahan Juni

"Kami juga melakukan gimmick marketing untuk pengembang dan untuk calon debitur, dan pengembangan pengajuan KPR secara digital untuk menyasar kaum millenial memiliki rumah pertama," tandas Ramon.

Sementara itu PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) mengaku sekitar 99,9% kuota sudah terserap dari kuota yang diberikan sebanyak 3.250 unit. 

Teddy Kurniawan, Pimpinan Divisi Kredit Retail bank BSB mengatakan, penyaluran KPR FLPP di BSB hingga saat ini berjalan lancar, bahkan BSB mendapatkan peringkat ke-3 secara nasional untuk pencapaian komitmen di atas 100% pada evaluasi Bank Penyalur di kuartal II tahun 2024.

"Dengan tipisnya kuota KPR FLPP cukup berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap kinerja kredit perseroan. BSB berharap adanya penambahan kuota FLPP di Semester II ini, sehingga kinerja program KPR dapat melebihi target," ungkap Teddy.

Dalam menggenjot penyaluran KPR FLPP, pihaknya berupaya menjaga hubungan baik dengan asosiasi pengembang dan pihak kementerian maupun BP Tapera, serta memperbanyak kerjasama dengan pengembang yang bonafit untuk membuka peluang peningkatan penyaluran KPR FLPP.

Baca Juga: Skema Dana Abadi Lebih Efektif Mengurai Backlog Perumahan Dibanding FLPP?

Adapun Yuddy Renaldi, Direktur Utama Bank BJB bilang, mengenai FLPP realisasinya di BJB sampai dengan triwulan kedua tahun ini masih on track hampir setengah dari kuota, dimana secara persentase sudah tersalurkan 41,8% terhadap total kuota perseroan sepanjang tahun 2024 sebanyak 8.500 unit.

"Meskipun tidak setinggi tahun lalu, permintaan nya untuk rumah subsidi ini masih cukup tinggi, dan kami optimis kuota tersebut dapat terserap sampai dengan akhir tahun 2024," ujar Yuddy.

Di sisi lain, Yuddy menyebut kehatian-hatian tetap pihaknya jaga mengingat daya beli masyarakat yang tertekan inflasi. Adapun penyaluran KPR secara keseluruhan di BJB tumbuh 10,5% yoy, dan pihaknya optimis pertumbuhan positif ini dapat berlanjut sampai dengan akhir tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×