kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Perbarindo Dapat Restu Ambil Alih Cartif


Kamis, 11 Maret 2010 / 10:06 WIB
Perbarindo Dapat Restu Ambil Alih Cartif


Reporter: Roy Franedya , Raymond Reynaldi | Editor: Johana K.

JAKARTA. Niat Persatuan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) untuk mengantongi hak menggelar sertifikasi manajemen BPR sendiri segera terwujud. Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), pengelola Lembaga Sertifikasi Profesi Lembaga Keuangan Mikro (LSP LKM) Certif yang selama ini yang menjalankan tugas melakukan sertifikasi manajemen BPR, telah memberi restu kepada Perbarindo untuk mengambil alih Cartif.

Direktur Utama LPPI Subarjo Joyosumarto mengatakan, pihaknya akan menyambut dengan baik tawaran dari Perbarindo untuk mengambil alih Cartif. "Kalau mereka mengambil alih Cartif, maka kami bisa fokus pada pengembangan SDM perbankan lainnya," ujarnya, Kemarin (10/3).

Subarjo bilang, pembentukan pada tahun 2002 dalam rangka memenuhi syarat dari Bank Indonesia agar bankir-bankir BPR memiliki
sertifikat. "Waktu itu kami berinisiatif mendirikan Certif, karena pelaku industri BPR belum merasa siap untuk menjalankan lembaga ini," ujarnya.

Namun, hingga kini LPPI belum mendapat informasi bila Cartif akan diambil alih oleh Perbarindo."Belum ada pemberitahuan dari Perbarindo kepada kami," ujarnya.

Sebelumnya, ketua Umum Perbarindo Said Hartono pernah mengatakan, Perbarindo sedang fokus pada mensosialisasikan pengambilalihan Lembaga Sertifikasi Certif dan pembentukan yayasan baru bentukan DPP dan DPD Perbarindo seluruh Indonesia." Certif nantinya berada dibawah yayasan ini," ujarnya.

Said mengklaim telah mendapat restu dari YPPI (Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia) untuk menarik Certif dalam yayasan bentukan mereka. Alasannya, sertifikasi SDM BPR memang seharusnya diserahkan kepada asosiasi. "Dulu BPR masih kecil dan asosiasi belum siap melakukan sertifikasi," cetusnya.

Pembentukan yayasan baru dan pengambilalihan ini ditargetkan bisa terlaksana pada bulan april 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×