kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbarindo sebut BPR-BPRS bisa lewati pandemi covid-19, asalkan...


Jumat, 22 Mei 2020 / 10:55 WIB
Perbarindo sebut BPR-BPRS bisa lewati pandemi covid-19, asalkan...
ILUSTRASI. Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) menyebutkan industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) saat ini tengah menghadapi ujian dengan adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) menyebutkan industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) saat ini tengah menghadapi ujian dengan adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.

Pandemi tersebut telah berdampak ke berbagai sektor, tak terkecuali sektor ekonomi dan keuangan. Berbagai upaya dan kebijakan pembatasan kegiatan bisinis untuk mencegah penyebaran Covid-19 berimbas pada menurunnya kegiatan usaha dan bisnis.

Alhasil, industri BPR-BPRS merasakan dampak dari pandemi itu karena turunnya kemampuan debitur untuk membayar angsuran dan meningkatnya penarikan dana simpanan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Bank daerah berminat jadi perantara likuiditas ke BPR dan multifinance

Joko Suyanto, Ketua Umum Perbarindo mengatakan, hal itu berpengaruh pada kondisi likuiditas Industri BPR-BPRS yang tidak pernah terprediksi sebelumnya sehingga kondisinya tidak lagi tercermin dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) yang telah disampaikan kepada regulator.

Namun, Joko menyakini BPR/BPRS akan bisa melewati ujian tersebut jika anggota Perbarindo kompak atau bersatu menjaga industri. Terbukti, industri BPR-BPRS dalam bermitra serta melayani masyarakat dan pelaku UMKM Indonesia selama hampir 40 tahun yang telah mampu melewati gejolak ekonomi dan politik yang melanda negeri ini.

Seiring dengan persaingan dunia perbankan yang kian ketat, BPR-BPRS sepertinya tidak akan luntur serta masih menjadi salah satu perbankan yang diminati masyarakat.

Karakteristik BPR-BPRS yang memiliki kemudahan dalam penyaluran kredit dan keunikan dalam menghimpun dana masyarakat dibandingkan dengan bank konvensional lain menjadi daya tarik tersendiri sehingga BPR-BPRS masih tumbuh dan berkembang.

Dalam peringatan Hari BPR-BPRS Nasional yang dilakukan pada 21 Mei dijadikan Perbarindo sebagai momen penting dan strategis bagi seluruh pelaku Industri BPR-BPRS Nasional untuk sama-sama berjuang melewati masa pandemi Covid-19.

“Kondisi luar biasa ini harus kita hadapi bersama dengan menjaga kebersamaan, kekompakan, bergotong-royong, dan bersatu-padu untuk saling menjaga kondisi Industri BPR-BPRS agar mampu survive, bangkit, dan menang melewati masa Pandemi Covid-19,” ungkap Joko dalam keterangan resminya dikutip Jumat (22/5).

Baca Juga: Bank Universal BPR luncurkan Deposito Peduli

Joko menambahkan bahwa Hari BPR-BPRS Nasional bukan hanya sebagai pengingat eksistensi industri, tetapi juga sebagai pengingat kita untuk terus berjuang meningkatkan peran BPR-BPRS dalam perekonomian Indonesia.

Hari BPR-BPRS Nasional merupakan momentum bagi pelaku industri BPR-BPRS untuk meningkatkan keberadaan, kiprah, peran, dan manfaat industri BPR-BPRS dalam mendorong tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia untuk menuju masyarakat yang sejahtera.

Perayaan hari jadi itu diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia. Namun, Perbarindo mengikuti ketentuan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga tidak ada perayaan yang mengumpulkan masa dalam jumlah besar seperti yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya.

Perayaan hanya dilakukan dengan meramaikan jagad maya melalui media sosial yang dimiliki oleh Perbarindo, BPR, BPRS, pengurus, karyawan, masayarakat, regulator dan pihak lainnya. Kegiatan yang dilakukannya di antaranya doa bersama, santunan anak yatim, bakti sosial dan pembagian sembako bagi masyarakat di sekitar kantor BPR-BPRS.

Sedangkan untuk kalangan milenia, kata Joko, DPP Perbarindo telah menyelenggarakan lomba-lomba kekinian seperti lomba foto, lomba video, lomba poster, lomba karya tulis (opini) untuk mahasiswa dan lomba tik-tok.

Per Februari 2020, aset industri BPR tercatat sebesar Rp 150 triliun atau tumbuh 10,56% dari periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan tersebut juga ditopang dengan tumbuhnya penyaluran kredit yang dilakukan oleh industri BPR yaitu dari 10,49% menjadi Rp110 triliun.

Baca Juga: Ingat ya! Bank susah tak boleh minta bantuan likuiditas di program pemulihan ekonomi

Penghimpuan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat di mana deposito maupun tabungan masing-masing tumbuh 7,93% dan 13,66% menjadi Rp72 triliun dan Rp31 triliun.

Jumlah nasabah yang dilayani telah mencapai 18,3 juta rekening. Nasabah tersebut didominasi oleh penabung sebanyak 13,5 juta rekening dan rata-rata jumlah tabungannya sebesar Rp2,3 juta. Sedangkan nasabah debitur sebanyak 4,1 juta rekening dan rata-rata pinjamannya adalah Rp27 juta.

Saat ini, Perbarindo tercatat memiliki 24 Dewan Pengurus Daerah (DPD) di tingkat Provinsi dan 48 Dewan Pengurus Komisaris (DPK) di tingkat Kabupaten dan Kota. Total anggotanya mencapai 1.558 bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×