kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Percepatan integrasi IT BPD seluruh Indonesia tertunda akibat wabah corona


Selasa, 14 Juli 2020 / 22:13 WIB
Percepatan integrasi IT BPD seluruh Indonesia tertunda akibat wabah corona
ILUSTRASI. Peresmian Kantor baru Asbanda: Resepsionis menerima calon nasabah setelah peresmian Kantor Baru ASBANDA di Menara MTH, Jalan MT. Haryono, Jakarta Selatan, Jumat (24/9). Kantor baru seluas 689,5 meter per segi berfungsi sebagai penunjang kegiatan operasion


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia untuk mempercepat penyatuan atau integrasi sistem IT agar dapat menyediakan layanan keuangan yang lebih kompetitif.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat menggelar pertemuan dengan pelaku industri perbankan untuk membahas perkembangan stimulus perbankan menghadapi pandemi Covid-19, Senin (13/7).

Baca Juga: Sengketa warisan hanya berdampak jangka pendek untuk saham Grup Sinarmas

Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) telah menginisiasi integrasi sistem IT BPD sejak tahun 2015. Asbanda telah melakukan piloting program integrasi switching yang dinamakan BPD One. Pada tahap awal, nasabah masing-masing BPD yang ikut dalam pilot project akan bisa bertransaksi melalui ATM BPD lainnya dengan biaya dan fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah BPD.

Pengembangan switching ini bertujuan untuk efisiensi investasi operasional IT khususnya front end dan meningkatkan standarisasi layanan seluruh nasabah BPD di Indonesia terutama untuk pemerintah daerah.

Kemudian dikembangkan BPDNet yakni sistem layanan pembayaran online melalui berbagai channel elektronik perbankan yang terhubung ke jaringan interbank payment switching BPDOne, untuk transaksi pembayaran tagihan, pembayaran pembelanjaan pada merchant dan e-commerce, transaksi top up e-money dan transaksi digital lainnya.

Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Ridwan Siregar mengatakan, proses percepatan integrasi BPD One masih tertunda hingga saat ini akibat pandemi Covid-19. "BPD One menurut jadwal seharusnya sudah online tahun ini tetapi tertunda. Bank Sumut masuk dalam tahap 2 pengembangan sistem tersebut," katanya pada Kontan.co.id, Selasa (14/7).

Baca Juga: Transaksi non-tunai di SPBU Surabaya meningkat lima kali lipat

Sistem IT Bank Sumut sudah bisa mendukung aplikasi BPD One tersebut. Syahdan bilang, bergabungnya perseroan pada BPD One akan memudahkan nasabahnya melakukan transaksi di seluruh BPD dan tambahan fitur aplikasi lainnya.

Sementara Bank Sumsel Babel (BSB) saat ini belum tergabung dalam interkoneksi switching BPD One dan BPDNet saat ini. "BPD One dan BPDNet saat ini masih dalam proses pengembangan integrasi," kata Direktur Pemasaran BSB Antonius Prabowo Argo.

Namun, lanjut Antonius, Bank BSB saat ini telah terintegrasi dalam layanan transaksi non tunai BPDSI yakni lewat Aplikasi Si Bos untuk transaksi non tunai dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×