kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.054   70,31   1,01%
  • KOMPAS100 1.055   14,74   1,42%
  • LQ45 829   12,18   1,49%
  • ISSI 214   1,21   0,57%
  • IDX30 423   6,92   1,66%
  • IDXHIDIV20 509   7,37   1,47%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,84   0,68%
  • IDXQ30 141   1,97   1,42%

Perkuat usaha, Investree gandeng Filinvest Development untuk berdayakan UKM Filipina


Minggu, 26 Januari 2020 / 12:30 WIB
Perkuat usaha, Investree gandeng Filinvest Development untuk berdayakan UKM Filipina
ILUSTRASI. Investree (PT Investree Radhika Jaya).


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk memperkuat usahanya, Investree menggandeng Filinvest Development, perusahaan holding terbuka di Filipina. Kerjasama tesebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepemahaman kerjasama di Manilla pada 20 Januari 2020 silam. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberdayakan Usaha Kecil Menengah (UKM) Filipina serta memberikan kesempatan kepada khalayak terlibat untuk menjadi bagian dari pertumbuhan UKM di ASEAN.

Nantinya, dengan kerjasama ini Investree akan memberikan keahlian serta pengalaman dalam hal penyediaan solusi bisnis untuk UKM dengan basis fintech. Selanjutnya, FDC akan berperan sebagai organisasi mapan dalam bidang properti, layanan keuangan serta infastruktur akan menyediakan pengetahuan lokal dan ekosistem yang kuat.

Baca Juga: AFSI targetkan penyaluran pembiayaan fintech syariah capai Rp 4,6 triliun

Mengenai target pembiayaan atau jumlah modal untuk pengembangan UKM di Filipina, Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi menjelaskan, hingga kini pihaknya masih belum menentukan besaran pembiayaan. Hal itu dikarenakan hingga kini pihak Investree maupun Filinvest Development Corporation masih memfinalisasi implementasi dari kerjasama yang akan berfokus pada aekosistem FDC.

“Saat ini, kami juga sedang dalam persiapan pengajuan perizinan atau lisensi kepada securities and exchange commission (SEC) di Filipina agar bisa beroperasi secara penuh,” Jelasnya kepada Kontan.co.id Jum’at, (24/1).

Lebih lanjut, Adrian menyatakan risiko utama yang dihadapi Investree dapat dilihat dari aspek target khalayaknya, dimana untuk produk pertama yang akan diluncurkan yakni invoice financing. Adrian menegaskan pihaknya akan memasarkan terlebih dahulu produk tersebut kepada suppliers serta vendor yang ada dalam ekosistem FDC.

Saat ini, FDC tercatat telah memiliki lebih dari 4.000 suppliers serta vendor yang aktif. Hadirnya FDC sebagai perusahaan terpercaya berada di tengah-tengah proses tersebut tentu akan meminimalisir risiko dari kegiatan pembiayaan yang ada.

Baca Juga: Bertambah 12 pemain fintech, kini ada 25 fintech lending yang dapat izin OJK

“Karena fungsi verifikasi dan pengawasan tak hanya ada di Investree, tapi juga FDC yang sudah mengelola sekian banyak anggota ekosistemnya secara berkelanjutan,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×