Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) menargetkan jumlah penyaluran pembiayaan sebesar Rp 4,6 triliun di tahun 2020. Sedangkan, pada tahun lalu jumlah penyaluran pinjaman dari fintech mencapai Rp 1 triliun.
Ketua Umum AFSI, Ronald Yusuf Wijaya, optimis target tersebut akan tercapai di tahun ini. Menurutnya, ekosistem syariah semakin diminati oleh masyarakat dengan gaya hidup halal.
Baca Juga: Perbankan optimistis bisnis cash management tumbuh dua digit
"Permintaan konsumen yang meningkat tentunya di industri makanan halal, layanan perjalanan wisata hingga kosmetik halal, dan bertambahnya fintech syariah yang baru,"kata Ronald kepada Kontan.co.id
Meski demikian, Ronald bilang industri fintech syariah akan dihadapkan banyak tantangan di tahun ini. Salah satunya ialah kurangnya dukungan infrastruktur teknologi yang memadai. Bisa jadi, ini penyebab minimnya perusahaan modal ventura untuk memberikan permodalan ke fintech syariah.
Tak sedikit dari perbankan syariah yang ada saat ini belum masuk kategori perbankan bermodal besar (Buku IV), sehingga banyak perusahaan tidak bisa mengeluarkan payment gateway sendiri.
"Kita akan fokus memperbaiki semua infrastruktur di industri fintech syariah pada tahun ini," jelas Ronald.
Baca Juga: Fintech lending DanaRupiah targetkan pinjaman senilai Rp 9,6 triliun di tahun ini
Asal tahu saja, hingga saat ini terdapat 164 fintech peer to peer lending yang terdaftar dan diawasi oleh OJK. Dari jumlah tersebut hanya terdapat tiga belas P2P lending yang memberikan produk syariah.
Mereka adalah Investree, Ammana, Danasyariah, Danakoo, Alami, Syarfi, Duha Syariah, Qazwa, Bsalam, Ethis, Kapital Boost, PAPITUPI SYARIAH, dan Berkah Fintek Syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News