Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biaya administrasi kredit merupakan salah satu penyumbang fee based income (FBI) perbankan. Perkiraan perlambatan pertumbuhan kredit di tengah perlambatan ekonomi global dan dampak dari wabah virus corona tentu akan menekan pendapatan dari administrasi kredit.
Namun, bagi PT Bank Central Asia Tbk (BCA), perlambatan permintaan kredit tidak akan berdampak signifikan terhadap pendapatan berbasis biaya dan komisi perseroan secara keseluruhan.
Baca Juga: Meski tren bunga terus turun, bank tetap mengincar dana murah
Pasalnya, fee administrasi kredit hanya bekontribusi di bawah 15% terhadap total pendapatan biaya dan komisi bank ini. Vera Eve Lim, Direktur Keuangan BCA mengatakan, sumber terbesar FBI BCA salah satunya masih berasal dari simpanan nasabah yang menyumbang hampir 35%.
Tahun lalu, BCA menorehkan pertumbuhan FBI sebesar 13% terutama ditopang pendapatan atas simpanan dari nasabah, kartu kredit, dan payment settlement (terkait transaksi pada virtual account).
Walaupun perlambatan kredit tidak berdampak signifikan, BCA hanya menargetkan pertumbuhan sekitar 5% tahun ini. "Ini berkaitan dengan adanya penyesuaian fee pada beberapa layanan transaksi perbankan," kata Vera pada Kontan.co,id, Senin (17/3).
BCA memperkirakan bisnis atas layanan transaksi perbankan dan pendapatan atas administrasi simpanan nasabah masih alam merupakan kontributor terbesar pendapatan biaya dan komisi perseroan tahun ini.
Baca Juga: Bank Mandiri tengah melakukan assessment penerimaan transaksi QRIS CPM
Untuk mendorong pertumbuhan FBI, BCA membuka diri terhadap kolaborasi yang akan mungkin dilakukan dengan perusahaan - perusahaan fintech dan e-commerce, serta berinovasi melalui layanan dan produk yang relevan dengan kebutuhan nasabah secara menyeluruh seperti penyediaan layanan API, pembukaan rekening online dan inovasi lainnya sehingga dapat mendukung kinerja FBI secara keseluruhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News