kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Permintaan kredit konsumsi di BNI mulai menanjak


Rabu, 04 Maret 2015 / 18:34 WIB
Permintaan kredit konsumsi di BNI mulai menanjak
ILUSTRASI. Idol Kpop Seventeen yang dikonfimasi bintangi reality show terbaru PD Na berjudul Youth Over Flowers.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) optimis kredit konsumsi masih akan tumbuh pada tahun ini. Darmadi Sutanto, Direktur Konsumer dan Ritel BNI menyampaikan, pada pertengahan tahun akan ada permintaan pinjaman yang besar untuk kredit konsumsi seperti kartu kredit dan kredit kendaraan bermotor.

“Sebelum puasa dan Lebaran, atau setelahnya masyarakat akan banyak melakukan permintaan pinjaman kredit konsumsi,” kata Darmadi, Rabu (4/3).

Misalnya, secara tahunan permintaan kredit tertinggi terjadi pada bulan Juli, serta September dan Oktober, karena masyarakat mulai membutuhkan konsumsi, seperti permintaan kendaraan motor dan mobil baru, atau permintaan kredit pemilikan rumah (KPR).

Meski begitu kata dia, sejatinya tren permintaan kredit konsumsi sudah mulai menanjak pada bulan Februari kemarin. Misalnya saja untuk KPR. Bank berlogo 46 ini mencatat, permintaan KPR di Februari sudah naik menjadi Rp 500 miliar dari sebelumnya Rp 300 miliar di Januari.

Kemudian, nilai piutang kredit juga naik menjadi Rp 2,5 triliun per bulan Februari dari Rp 2,2 triliun per Januari. 

“BNI menargetkan bisnis kredit konsumsi tumbuh 12%-15% untuk tahun 2015 ini,” ujarnya, Rabu (4/3).

Darmadi bilang, target angka pertumbuhan ini lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan kredit konsumer di tahun lalu. Dimana di 2014 kemarin kredit konsumen hanya tumbuh 9,5% menjadi Rp 52,02 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×