Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang positif di tahun ini membuat perusahaan optimistis di tahun 2022. BSI pun optimistis ekspansi pembiayaan diperkirakan akan tumbuh lebuh tinggi di tahun depan.
"Tahun depan, pembiayaan tumbuh 9%- 10% mungkin dicapai jika pandemi melandai. Dalam 10 bulan ini, kami melihat demand meningkat. Likuiditas juga diperkirakan meningkat," kata Hery Gunardi, Direktur Utama BSI dalam konferensi pers, Kamis (29/10).
Sekedar mengingatkan, BSI berhasil mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III 2021. Hingga akhir tahun, bank ini optimistis bisa melanjutkan pertumbuhan positif.
BSI telah menetapkan target laba tumbuh sekitar 30%-35% secara year on year (yoy). Sementara kredit dibidik tumbuh 6%-7% dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8%-9%.
Rasio kredit bermasalah atau non performing finance (NPF) secara gross ditargetkan akan dijaga di level 2,9%-3% dan CAR 22%-22,5%.
Baca Juga: Fokus pada digitalisasi, kinerja BSI semakin solid pasca merger
Selama 10 bulan pertama tahun ini, BSI telah melakukan strategi untuk menyalurkan pembiayaan. Pertama, perseroan fokus pada konsumer, ritel dan mikro. Hery bilang, target pasar yang dibidik di segmen ini adalah fixed income karena memastikan kualitas aset terjaga.
Kedua, perseroan selektif salurkan pembiayaan di segmen korporasi dan komersial. "Kami pilih sektor yang masih atraktif seperti perkebunan, telekomunikasi, hospital, farmasi dan lain-lain. Itu kami lihat yang memberikan pertumbuhan positif," kata Hery.
BSI melihat kondisi ekonomi akan lebih baik pada tahun 2021. Proyeksi pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi. Katalis lainnya menurut Hery adalah ada perbaikan kasus Covid-19 yang terus menurun sejalan dengan kecepatan vaksinasi sehingga harapannya herd imunity terbentuk.
Selanjutnya: Punya potensi besar, BSI bidik transaksi zakat dan infak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News