kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Persiapan spin off tetap berjalan, aset CMB Niaga Syariah semakin membesar


Senin, 25 Mei 2020 / 10:50 WIB
Persiapan spin off tetap berjalan, aset CMB Niaga Syariah semakin membesar
ILUSTRASI. PT Bank CIMB Niaga Syariah terus mempersiapkan rencana untuk memisahkan diri dari induknya atau spin off.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Syariah terus mempersiapkan rencana untuk memisahkan diri dari induknya atau spin off. Adanya pandemi corona (Covid-19) tidak mengganggu persiapan tersebut. Salah satunya dengan membesarkan asetnya.

Persiapan dilakukan sejalan dengan kebijakan regulator yang mewajibkan semua unit usaha syariah (UUS) wajib spin off dalam 15 tahun setelah Undang- Undang (UU) nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah terbit. Artinya, semua UUS sudah jadi Badan Usaha Syariah (UUS) paling lambat tahun 2023.

Pandji P. Djajanegara, Direktur Utama CIMB Niaga Syariah mengatakan, hingga saat ini belum ada perubahan dari aturan tersebut. Walaupun belakangan banyak dilakukan diskusi dengan regulator mengenai spin off UUS akan jadi keharusan atau perlu direlaksasi, atau bahkan ditunda.

Baca Juga: Naik 11,8%, laba bersih CIMB Niaga tembus Rp 1,1 triliun di kuartal I

"Karena belum ada perubahan, kami juga tetap mempersiapkan rencana itu. Pelan-pelan kita sudah mempersiapkan diri," katanya pada Kontan.co.id, Rabu (20/5).

Dengan begitu, CIMB Niaga Syariah sudah siap mengikuti aturan kalau tidak terjadi perubahan kebijakan. Sementara jika aturan direvisi dan tidak diharuskan spin off, kata Pandji, UUS ini secara perbankan syariah sudah lebih bisa menyetarakan diri dengan induknya.

Sebelumnya, rencana revisi aturan spin off dibahas pelaku industri dengan Otorita Jasa Keuangan (OJK) lantaran melihat perkembangan bank umum syariah (BUS). Rupanya setelah berdiri sendiri menjadi badan usaha, pertumbuhannya mengalami perlambatan dibandingkan saat masih menempel pada induknya.

Salah satu persiapan yang dilakukan CIMB Niaga Syariah adalah dengan memperbesar aset. Hingga Maret 2020, aset unit syariah ini mencapai Rp 42,3 triliun atau tumbuh 20% secara year on year (YoY).

Laba sebelum pajak tumbuh 33% menjadi Rp 320 miliar. Sedangkan rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) turun dari 1,15% menjadi 1,07%.

Baca Juga: Bank fokus restrukturisasi kredit UMKM terimbas wabah corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×