kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.164   36,00   0,22%
  • IDX 7.057   73,30   1,05%
  • KOMPAS100 1.054   14,06   1,35%
  • LQ45 829   12,02   1,47%
  • ISSI 214   1,30   0,61%
  • IDX30 423   6,54   1,57%
  • IDXHIDIV20 509   7,28   1,45%
  • IDX80 120   1,60   1,35%
  • IDXV30 125   0,51   0,41%
  • IDXQ30 141   1,89   1,36%

Persiapkan implementasi PSAK 71, bank mulai tambah CKPN


Kamis, 15 Agustus 2019 / 19:28 WIB
Persiapkan implementasi PSAK 71, bank mulai tambah CKPN
ILUSTRASI. Nasabah Menggunakan Fasilitas Mesin ATM


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank mulai menyiapkan tambahan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) guna menerapkan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 yang akan mulai berlaku pada 2020 mendatang.

Implementasi PSAK 71 memang mewajibkan perbankan untuk membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) lebih, lantaran dihitung sejak awal tahun berjalan (expected loss), alih-alih menyiapkan CKPN ketika terjadi kredit macet (incurred loss).

Baca Juga: Penuhi kebutuhan nasabah, Jenius BTPN bersiap cicipi pasar pembayaran digital

PT Bank Panin Tbk (PNBN, anggota indeks Kompas100) misalnya, saat ini tengah memfinalisasi sistem keuangannya agar dapat menerapkan standar baru tahun depan. Presiden Direktur Bank Panin Herwidyatmo bilang saat ini persiapan perseroan telah mencapai 95%.

Tak cuma secara sistem, Herwidayatmo juga bilang perseroan juga bersiap terhadap penambahan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang tercipta.

“Persiapan PSAK 71 sudah mencapai 95% sehingga ketika mulai implementasi tahun depan kami sudah bisa melaksanakannya. Proyeksi penambahan CKPN sebesar Rp 1,2 triliun yang nanti akan dibebankan atas laba yang ditahan sesuai ketentuannya,” paparnya.

Sepanjang semester 1-2019 sendiri perseroan tercatat telah membentuk CKPN kreditnya senilai Rp 3,67 triliun, nilai ini menurun 3,42% (yoy) dibandingkan semester 1-2018 senilai Rp 3,80 triliun. Sedangkan dalam periode yang sama, laba perseroan tercatat tumbuh 23,86% (yoy). Dari Rp 1,35 triliun (1H/18) menjadi Rp 1,68 triliun (1H/19).

Baca Juga: Pembiayaan CIMB Niaga Syariah naik 31,6% di semester I 2019

Langkah serupa juga telah dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100). Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo bahkan menyatakan perseroan saat ini telah merampungkan sistem keuangannya agar sesuai dengan ketentuan PSAK 71.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×