kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pertebal Pasokan Valas, BI Resmikan Indo FEMC


Selasa, 01 April 2014 / 16:02 WIB
Pertebal Pasokan Valas, BI Resmikan Indo FEMC
ILUSTRASI. Hotel The Hermitage milik PT Menteng Heritage Realty Tbk yang optimistis raih kinerja apik di tahun 2022


Reporter: Titis Nurdiana, Nina Dwiantika | Editor: Titis Nurdiana

Keinginan Bank Indonesia (BI) untuk mempertebal pasokan valas perlahan mulai tampak.. Bertempat di Gedung BI, Selasa 1 April, Gubernur BI Agus Martowardojo meresmikan terbentuknya Indonesia Foreign Exchange Market Committee (Indo FEMC). "Ini adalah upaya kita untuk mempercepat pendalaman pasar valas di Indonesia," ujar Agus.

Terdiri dari dari perwakilan dari BI, OJK, perwakilan bank, serta asosiasi seperti Association Cambiste Internationale Indonesia (ACII) dan Ikatan Bankir Indonesia (IBI), kata Agus, Indo FEMC diharapkan bisa memberikan masukan yang konstruktif, baik dalam penyusunan maupun penyesuaian aturan yang telah atau akan diterbitkan oleh BI maupun OJK untuk mempertebal pasokan valas di pasar dalam negeri. 

Sebagai Ketua Indo FEMC Panji Irawan dari Bank Mandiri dibantu oleh wakil bersama yakni Filianingsih Hendarta dari BI dan Ali Setiawan dari Bank HSBC. Sedangkan Sekjen Indo FEMC dipilih Bimo Notowidigdo dari Bank BNI.

Menurut Agus, BI maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak akan mampu melakukan pendalaman pasar keuangan tanpa adanya dukungan dari pelaku perbankan. "Oleh karena itu kami menginisiasi Indo FEMC sebagai forum bagi pelaku pasar dan sebagai mitra strategis Task Force Pendalaman Pasar Keuangan BI dan juga OJK," katanya.

Apalagi, BI juga memasang target, pasokan valas di pasar dalam negeri dalam tiga tahun sampai lima tahun ke depan bisa mencapai US$ 4 miliar-US$ 5 miliar per hari. “Saat ini, pasokan valas yang ada baru berkisar US$ 1 miliar-US$ 1,5 miliar per hari,”ujar  Agus dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi beberapa waktu lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×