kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertumbuhan kelolaan dana pensiun hingga Juni naik 34,4% menjadi Rp 3,90 triliun


Selasa, 20 Agustus 2019 / 17:45 WIB
Pertumbuhan kelolaan dana pensiun hingga Juni naik 34,4% menjadi Rp 3,90 triliun
ILUSTRASI. Ilustrasi Untuk Dana Pensiun di Hari Tua


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pertumbuhan investasi industri dana pensiun syariah kian cemerlang. Sampai Juni 2019, industri ini mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan investasi mencapai 34,48% menjadi Rp 3,90 triliun menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ketua Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Suheri menjelaskan bahwa pertumbuhan dana kelolaan tersebut karena bertambahnya pemain baru yang berkonversi ke syariah. Pencapaian ini juga mengikuti perkembangan tren industri dana pensiun konvesil yang naik.

Baca Juga: Saham lapis kedua belum tentu murah, simak sejumlah saham pilihan berikut

Dengan capaian itu, ia memperkirakan dana kelolaan bisa tumbuh lebih tinggi jika industri kembali kedatangan pemain baru. “Kalau ada pemain baru bisa naik lagi. Sementara jika tidak ada dapen yang konversi ke syariah kemungkinan pertumbuhan akan normal yaitu sekitar 9%,” kata Suheri kepada Kontan.co.id, Selasa (20/8).

Proyeksi pertumbuhan itu ditopang dua faktor. Pertama, jika peserta baru naik dan pensiunan hanya sedikit maka dana kelolaan meningkat. Kedua, jika industri mencatatkan hasil investasi positif dan itu bergantung dari portofolio masing-masing perusahaan.

Dari realisasi itu, portofolio investasi dapen masih didominasi 36,92% deposito berjangka dari total investasi. Menyusul surat berharga negara (SBN) 31,53%, sukuk 16,65%, unit penyertaan reksadana 12,79%, tanah dan bangunan 0,63% serta lainnya.

Sampai sekarang terdapat tiga dapen yang menjalankan prinsip syariah secara penuh. Mereka adalah DPLK Syariah Muamalat, DPPK Muhammadiyah dan DPPK Rumah Sakit Islam Jakarta. Ada juga dapen yang hanya menawarkan produk investasi syariah seperti DPLK Mandiri dan DPLK BNI.

DPLK Syariah Muamalat mencatatkan dana kelolaan investasi mencapai Rp 1,48 triliun di semester I 2019. Senior Vice President & Executive DPLK Syariah Muamalat Sulistyowati menyebut dana kelolaan itu tumbuh 11,65% secara year on year (yoy).

Baca Juga: Memilih bekal pensiun yang tepat agar tak habis di tengah perjalanan

"Pertumbuhan tersebut karena dana kelolaan meningkat dari produk kita yaitu program pensiun untuk kompensasi pesangon [PPUKP] karena yang bisa mengelola ini hanya DPLK,"ujarnya.

Portofolio investasi perusahaan ditempatkan di deposito di bank syariah, sukuk baik itu dari korporasi maupun pemerintah, saham syariah hingga reksadana syariah. Bila dirinci, komposisinya deposito sebesar 55%, sukuk 37 %, reksadana 7% dan saham 1%.

Adapun target dana kelolaan tahun ini tumbuh minimal 15%. Strateginya dengan memperkuat sinergi dengan tim pemasaran Bank Muamalat serta melakukan kerjasama dengan institusi berbasis islam.

Baca Juga: Aparatur sipil negara (ASN) tetap menerima THR dan gaji ke-13 pada tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×