kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan Kredit BCA Terjadi di Seluruh Segmen, Terutama Sektor Korporasi


Sabtu, 30 Juli 2022 / 17:39 WIB
Pertumbuhan Kredit BCA Terjadi di Seluruh Segmen, Terutama Sektor Korporasi
ILUSTRASI. Bank Central Asia (BBCA) mencatat pertumbuhan laba bersih 24,9% menjadi Rp 18 triliun hingga Juni 2022../pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/25/05/2021.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak membukukan pertumbuhan laba bersih 24,9% year on year (yoy) menjadi Rp 18 triliun hingga Juni 2022. Ini berkat pendapatan operasional yang tercatat sebesar Rp 40,9 triliun atau naik 6,3% yoy. Seiring dengan peningkatan kualitas aset, biaya provisi BCA tercatat turun Rp 2,8 triliun dibandingkan tahun lalu.

BCA mencatatkan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Rp 29,8 triliun selama semester I tahun 2022 atau naik 5,3% yoy. Pendapatan non bunga tumbuh 8,9% yoy menjadi Rp 11,1 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi yang tumbuh 15,0% yoy.

Kenaikan pendapatan bunga bersih BCA tak terlepas dari peningkatan total kredit sebesar 13,8% secara tahunan per Juni 2022, didukung kenaikan berbagai aktivitas bisnis sejalan dengan pelonggaran pembatasan mobilitas. Total kredit BCA di kuartal II 2022 meningkat Rp 38,2 triliun dibandingkan kuartal sebelumnya, menjadi rekor pertumbuhan kredit tertinggi secara kuartalan (QoQ).

Sementara itu, dana giro dan tabungan (CASA) BCA naik 17,3% yoy, salah satunya ditopang peningkatan frekuensi transaksi. Di sisi profitabilitas, BCA dan entitas anak membukukan laba bersih sebesar Rp 18,0 triliun di semester I 2022 atau tumbuh 24,9% yoy.

“Kami melihat momentum permintaan kredit modal kerja yang kuat menjelang perayaan Idul Fitri di kuartal II 2022, serta minat kredit konsumer yang terus membaik. Kami mencatat adanya peningkatan permintaan atas KPR dan KKB selama pelaksanaan BCA Expoversary 2022. Jumlah aplikasi kredit di expoversary tahun ini mampu melebihi capaian rata-rata per event di tahun lalu,” ucap Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja secara virtual pada Rabu (27/7).

Baca Juga: Laba CIMB Niaga (BNGA) Naik 20,19% Jadi Rp 2,56 Triliun pada Semester I

Pertumbuhan kredit BCA terjadi di seluruh segmen, terutama ditopang kredit korporasi yang naik 19,1% yoy mencapai Rp 310,2 triliun per Juni 2022. Kredit komersial dan UKM menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi kedua, naik 10,9% yoy mencapai Rp 197,5 triliun.

Sementara itu, KPR BCA tumbuh 8,5% yoy menjadi Rp101,6 triliun. KKB naik 4,8% yoy menjadi Rp43,2 triliun, setelah rebound dari tekanan di masa pandemi. Saldo outstanding kartu kredit BCA juga tumbuh 10,7% yoy menjadi Rp 12,7 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 7,6% yoy menjadi Rp 160,5 triliun.

Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 13,8% yoy menjadi Rp 675,4 triliun per semester I 2022. Sehubungan dengan penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan (sustainable), portofolio BCA tumbuh sebesar 21,8% yoy menjadi Rp 169,5 triliun per Juni 2022.

Pembiayaan yang BCA berikan termasuk untuk sektor energi terbarukan, di antaranya mencakup proyek pembangkit listrik tenaga surya, air, minihidro, biogas, dan biomassa. Proyek-proyek ini tersebar pada 13 wilayah di Indonesia, dengan total kapasitas listrik yang dihasilkan hampir mencapai 200 MW.

"Selain itu, kami juga baru saja memberikan pembiayaan sekitar Rp 472 miliar kepada perusahaan yang bergerak pada industri kertas daur ulang, guna mendukung ekonomi sirkular,” tutur Jahja.

 

Pertumbuhan kredit BCA diikuti perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio loan at risk (LAR) turun ke 12,3% di semester I 2022, dibandingkan 19,1% di tahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan) terjaga sebesar 2,2%, didukung relaksasi restrukturisasi.

Di sisi pendanaan, CASA BCA naik 17,3% yoy menjadi Rp 817,8 triliun per Juni 2022 dan berkontribusi hingga 81% dari total dana pihak ketiga. Pertumbuhan CASA menjadi penopang utama pencapaian dana pihak ketiga, untuk pertama kali, menyentuh milestone Rp 1.000 triliun.

Per Juni 2022, total dana pihak ketiga tumbuh 12,9% yoy menjadi Rp 1.011 triliun, sehingga turut mendorong total aset BCA naik 11,9% yoy menjadi Rp 1.264,5 triliun. Solidnya pendanaan CASA sejalan dengan peningkatan aktivitas perbankan transaksi. Per semester I 2022, total volume transaksi naik 40% yoy mencapai 10 miliar transaksi, yang mayoritas berasal dari mobile banking.

Baca Juga: BCA (BBCA) Naikkan Target Pertumbuhan Kredit Tahun Ini Jadi 10%, Berikut Pendorongnya

Pengembangan solusi digital secara konsisten menjadi modal utama untuk mempertahankan kekuatan BCA di segmen perbankan transaksi. Dalam rangka mendukung inisiatif dari regulator untuk menciptakan sistem pembayaran Indonesia yang modern, BCA telah mengimplementasikan infrastruktur BI-FAST pada platform myBCA, KlikBCA (internet banking BCA), dan BCA mobile.

Total nilai transaksi BI-FAST yang diproses BCA mencapai Rp 271 triliun, dengan frekuensi 67 juta transaksi, sampai dengan Juni 2022. Terkait pengembangan myBCA yang dipersiapkan menjadi aplikasi pelayanan terintegrasi di masa depan, BCA telah menambahkan fitur KPR instant top up, pembayaran tagihan handphone pascabayar, push notification personal, hingga transfer virtual account single billing di kuartal II 2022.

Baca Juga: Kian Gemuk, Aset BRI Tembus Rp 1.652,84 Triliun hingga Semester I

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×