kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pertumbuhan Kredit Macet Akibat Krisis Mulai Muncul pada Oktober


Selasa, 09 Desember 2008 / 09:02 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Didi Rhoseno Ardi

JAKARTA. Rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) industri perbankan Indonesia terlihat mendatar sepanjang Oktober. Di akhir Oktober, rasio NPL jika dihitung secara bruto sebesar 3,9%, sementara jika dikalkulasi dengan metode neto sebesar 1,6%. Kedua persentase itu tak berbeda dengan rasio NPL di akhir September.

Namun, secara nominal kredit macet terlihat menggendut. Statistik terbitan Bank Indonesia (BI) memperlihatkan, nilai kredit macet akhir Oktober mencapai Rp 50,62 triliun, naik Rp 2,02 triliun dari posisi di akhir September yang baru sebesar Rp 48,59 triliun.

Pertambahan nilai nominal kredit macet sepanjang Oktober bahkan lebih besar jika dibandingkan kenaikan nominal kredit macet dari Januari hingga September. Selama sembilan bulan, kenaikan nominal kredit macet hanya Rp 1,2 triliun. Sekadar catatan, posisi kredit macet per akhir Januari sebesar Rp 47,38 triliun.

Tapi, kredit macet ini memang tak berarti jika melihat total kredit perbankan hingga Oktober 2008 yang mencapai Rp 1,297,9 triliun. Angka ini meningkat Rp 51,8 triliun dibandingkan September 2008 yang sebesar Rp 1.246,1 triliun.

Pertumbuhan kredit perbankan sepanjang Oktober tetap kencang meskipun BI telah meminta bankir menahan penyaluran kredit mereka. Alasan lain BI meminta bankir menahan kredit adalah situasi perekonomian dunia yang lesu.

Namun, para bankir sepertinya masih enggan menahan penyaluran kredit mereka. Karena jika kredit mengalir kencang, maka rasio NPL pun stabil.

Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Abdul Salam mengakui, banknya tetap giat menyalurkan kredit di sepanjang Oktober. Namun Abdul mengaku, BRI cuma menggeber kredit ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saja. "Kalau kredit ke sektor korporasi sudah kami kurangi. Saat ini, kami sudah sangat selektif," kata Abdul, kemarin.

Tapi, Abdul tak mau menjelaskan apakah kenaikan penyaluran kredit ini juga dibuntuti oleh kenaikan kredit macet.
Sanny Cicilia Simbolon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×