Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan laju kredit perbankan pada Juni 2023 kembali melambat jauh di bawah target Bank Indonesia (BI) dan termasuk yang paling lambat di tahun ini. Kredit korporasi memang menjadi yang paling lambat.
BI mencatat pertumbuhan kredit di periode Juni 2023 hanya 7,76% secara tahunan (YoY) atau senilai Rp 6.636,1 triliun. Pertumbuhan tersebut melambat dari bulan sebelumnya yang mencapai 9,4% YoY.
Jika melihat dari golongan debiturnya, kredit korporasi tercatat yang paling mengalami perlambatan di Juni 2023 hanya senilai Rp 3.402 triliun atau hanya tumbuh 6,4% YoY. Padahal, bulan sebelumnya bisa tumbuh 9%.
Sementara itu, kredit perorangan tercatat masih bisa tumbuh 9,1% YoY menjadi Rp 3.181,1 triliun. Memang, sedikit mengalami perlambatan dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang tumbuh 9,7% YoY.
Baca Juga: Laba Bank Amar Diproyeksikan Capai Rp 111 Miliar pada Tahun 2023
Dari sisi penggunaannya, kredit modal kerja menjadi yang paling lambat untuk tumbuh dengan pertumbuhan hanya 6,5% YoY. Adapun, segmen keuangan, real estate da jasa perusahaan yang hanya tumbuh 23,8% YoY dari bulan sebelumnya tumbuh 28,1% YoY.
“Terutama pada sub sektor perantara keuangan lainnya (non bank) leasing di DKI Jakarta,” tulis BI dalam laporan uang beredar Juni 2023.
Sementara itu, untuk modal kerja di segmen pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan masih bisa tumbuh lebih tinggi dari bulan sebelumnya 8,7% menjadi 10,1%. Nilai kreditnya Rp 239,4 triliun.
Di sisi lain, kredit investasi juga tercatat melambat dari 11,6% menjadi 8,4%. Nilai kredit investasi di Juni 2023 tersalurkan sebesar Rp 1.732 triliun, paling besar berasal dari industri pengolahan yang senilai Rp 282,5 triliun.
“Industri pengolahan pada Juni 2023 tumbuh 7,9% setelah tumbuh 16,4% pada bulan sebelumnya seiring perkembangan kredit pada sub sektor industri pulp, kertas, dan karton di DKI Jakarta,” tulis laporan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News