kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pertumbuhan pembiayaan cenderung melambat


Selasa, 16 September 2014 / 08:40 WIB
Pertumbuhan pembiayaan cenderung melambat
ILUSTRASI. Resep Es Pisang Ijo Spesial (Dok/Kompas.com)


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Industri pembiayaan sulit berlari kencang pada tahun ini. Bahkan, pertumbuhan pembiayaan perusahaan multifinance cenderung melambat. 

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), outstanding pembiayaan pada akhir Juli lalu mencapai Rp 363,1 triliun. Jika dibandingkan dengan posisi sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 328,3 triliun, alhasil pertumbuhannya cuma 10,6%. Pertumbuhannya cenderung melambat jika dibandingkan pembiayaan per Juni 2014 yang masih bisa tumbuh 12,5% dibandingkan posisi sama tahun 2013.

Segmen pembiayaan konsumer masih menjadi kontributor terbesar dengan nilai outstanding sebesar Rp 240,5 triliun. Disusul oleh pembiayaan sewa guna usaha Rp 114,03 triliun.

Sementara itu, total pembiayaan kartu kredit mencapai Rp 13 triliun. Meski kontribusinya paling mini, pertumbuhan pembiayaan kartu kredit paling tinggi, yakni lebih dari lima kali lipat dari Juli 2013 yang sebesar Rp 2 triliun. 

Roni Haslim, Direktur Utama BCA Finance, mengakui bisnis pembiayaan melesu sejak awal tahun ini. Selain kondisi ekonomi makro, faktor pemilu menyebabkan penyaluran pembiayaan berjalan lambat. "Pasar pun cenderung sepi sejak awal tahun ini," imbuh Roni. 

Melihat situasi makro ekonomi tersebut, BCA Finance memilih lebih selektif dalam menyalurkan pembiayaan. Hal ini sebagai upaya untuk mempertahankan rasio non performing finance (NPF) di level 1,1% sampai 1,2%.   

Berbeda dengan BCA Finance, perusahaan pembiayaan lain seperti WOM Finance optimistis bisa mencapai target penyaluran pembiayaan hingga Rp 6 triliun di akhir tahun ini. Di paruh pertama tahun ini, WOM Finance baru berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 2,7 triliun atau 45% dari target tahun ini. 

Zacharia Susantadiredja, Direktur WOM Finance mengatakan, WOM Finance akan memacu pembiayaan dari pasar sepeda motor. "Sehingga kami masih optimistis," ujar Zacharia. 

Harjanto, Direktur Mandiri Tunas Finance, malah optimistis bisa menaikkan pangsa pasar pembiayaan mobil baru. Tahun lalu, Mandiri Tunas mencuil pasar pembiayaan sebesar 9%. Nah, pada tahun ini, Mandiri Tunas menargetkan bisa meraup pangsa pasar hingga 12%. 

Ternyata, sampai saat ini pangsa pasar Mandiri Tunas sudah mencapai 11,8%. Makanya, perusahaan ini bakal mengejar pangsa pasar sampai 15%.  "Tentunya kami upayakan naik terus," tandasnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×